Kalah Mental
By coach Antonius Arif
Licensed Trainer of NLP TM – Approved by Dr Richard Bandler
Khusus para pebisnis yang selama ini sering sekali bernegosiasi dengan orang lain, pernahkah anda mengalami kondisi sudah kalah mental sebelum bernegosiasi? Bahkan anda cenderung mengiyakan karena takut kehilangan order?
Ini juga mirip dengan kasus para atlit olah raga baik sepakbola, tinju, mma, bulu tangkis, basket dan lainnya sering sekali saat sebelum bertarung sudah kalah sebelum bertanding. Kok gitu ya? Bahkan dalam pertandingan kadang bermain dikandang sendiri sama dikandang lawan juga efeknya beda. Mentalnya beda. Hmm menarik ya?
Dalam NLP (Neuro Lingustic Programming), ini disebut adalah Framing atau pigura pikiran. Kalau orang awam menyebutnya Mindset atau Mental. Yes, mindset yang sudah ragu diawal maka akan mempengaruhi saat berbicara atau melakukan apapun menjadi kalah duluan. Tidak perlu skill lagi, lah mental sudah kalah gimana mau menang?
Jadi apa sih yang harus dilakukan? Saya suka sekali teknik Framing yaitu bagaimana cara kita saat bertemu sudah siap dulu.
Beberapa waktu yang lalu saat saya mengajar, ada satu sales yang bertanya kepada saya. “Coach, kok aku ga berani prospek A, kenapa ya?” Kemudian saya coba gali dan saya temukan bahwa dia punya frame bahwa selama ini hubungan dia super baik dengan orang itu dan dia khawatir kalau dia memprospek eh nanti hubungannya tidak baik. Kemudian saya lakukan intervensi NLP dan menganti frame mereka dengan bertanya “kamu selling atau helping?” Selling coach. Ahhh langsung saya tahu kenapa dia ragu. Saya tanya apa beda selling dengan helping. Dia diam dan mikir. selling menawarkan untuk dia beli. Dan helping adalah membantu menyelesaikan masalah yang mereka miliki.
Ketika dia mengatakan begitu mendadak dia tersenyum dan manggut manggut seperti memahami sesuatu. Saya tanya “kenapa manggut manggut?” Dia menjawab “ooo saya ga bantu masalah mereka. Jadi harusnya saya tahu apa masalah mereka dan saya bantu mereka”
Saya tersenyum dan bertanya “gimana? Masalahmu sudah dapat solusi?”
“Sudah coach”, jawabnya.
Problem mental seseorang hanya mengubah Frame saja bisa mengubah mental mereka apalagi dalam bernegosiasi ya?
Masuk akal?