Ganti kata yang digunakan eh lebih persuasive | NLP Leadership Indonesia

Ganti kata yang digunakan eh lebih persuasive | NLP Leadership Indonesia

Oleh Coach Antonius Arif, LTNLP

20 tahun yang lalu saya bingung kenapa ada orang yang berjualan dengan teknik sama dan skrip sama kenapa hasilnya bisa berbeda? Kenapa ada orang kok mudah banget bicara dan orang jadi mudah terbujuk?

Setelah saya mendalami Neuro Linguistic Programming akhirnya saya mulai mengerti efek sebuah kalimat kepada orang yang akan kita ajak bicara. Teknik boleh sama tapi cara menyampaikan dan cara menggunakan kata nya maka hasil bisa berbeda.

Kenapa bisa begitu? Ini hal sederhana saja ya kenapa namanya Neuro Linguistic Programing? Karena kata tengah adalah linguistic alias bahasa dan Neuro adalah syaraf maka secara tidak langsung akan mempengaruhi kepada orang yang mendengarnya bahkan membacanya kalau dalam bentuk copywriting.

Saya dulu tidak paham kenapa ada orang berbicara bisa A trus nanti kapan bisa B tapi saya curiga ini berupa pola. Dan kalau yang ahli itu ditanya kadang mereka tidak bisa menjelaskan kenapa mereka bisa begitu. Pasti kalian pernah mengalaminya kan?

Itu bukan karena mereka mau merahasiakan dari anda (walau mungkin juga mereka merahasiakan) tapi salah teknik bertanya khususnya dalam penggunaan meta model maka efeknya bisa berbeda. Saya akan sharingkan beberapa hal dalam berbagai tips ke depan.

Saya beri contoh bahwa ketika kita meminta orang melakukan sesuatu untuk menandatangani kontrak kerjasama ketika anda mengatakan

“Silahkan bapak bisa menandatangani kontrak ini” dengan “silahkan bapak bisa (marking dalam bentuk jeda sejenak) tandatangani (dengan kata perintah yaitu intonasi perintah) kontrak ini” maka orangnya bisa tanda tangani loh. Kok bisa? Yup itu teknik embedded command dalam Milton Model yang diajarkan dalam NLP.

Bagaimana jika kita bicara hal tersebut dengan membuat lebih menghipnosis dengan softener (pelembut) dan membuat awalan kalimat yang membuat orang masuk kondisi light trance seperti weasel phrase, contoh ;

Saya tidak tahu……. ”
Saya jadi bertanya dalam hati…. ”
Saya jadi penasaran….. ”

Ternyata efek ke orangnya akan berbeda lagi loh. Saya beri contoh:

Saya tidak tahu apakah (analog marking dengan jeda sejenak) bapak (jeda) tandangani (kata dengan intonasi perintah) kontrak ini sekarang (sambil memberikan pulpen dan mengarahkan ke kontraknya) efeknya akan berbeda lagi.

Wowww, kok lucu ya. Yup, itu yang sering dilakukan oleh para pakar Hypnotic linguistic yang belajar NLP dengan dalam maka hasilnya akan berbeda.

Menarik kan? Di artikel lain akan saya bahas hal lainnya.

Posted in NLP.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *