Kok kenapa ya saya ga bisa rajin melakukan kegiatan?

Kok kenapa ya saya ga bisa rajin melakukan kegiatan? | NLP leadership Indonesia

Oleh Coach Antonius Arif, LTNLP

 

Pernah ga sih merasa kok saya ga bisa rajin menelpon prospek setiap hari? Atau kenapa ya saya ga bisa membuat konten setiap hari?

 

Ini juga terjadi di saya sebelum saya mengenal  dan belajar Neuro Linguistic Programming (NLP) ternyata ada beberapa penyebab yang menghambat saya untuk rajin melakukan aktivitas tersebut setiap hari. Kita bicara secara cara kerja otak dulu ya.

 

Satu tindakan kita akan membuat synap atau neuropathway. Jadi kalau ada kebiasaan baru yang belum pernah dilakukan maka wajar kita mengalami keengganan jadi akhirnya tidak melakukan. Maka wajar banyak teori yang menggunakan pendekatan yaitu visualisasi selama 90 hari. Tujuannya sebenarny cuma satu yaitu untuk membuat jalur neuropathway di otak kita. Jadi membayangkan kita melakukan kegiatan tersebut setiap hari.

 

Nah yang kedua adalah ketika mau mempunyai kebiasaan yang positif harus ada cue atau tanda ketika mau melakukan. Cara sederhana itu seperti teman teman muslim melakukan solat ketika ada cue bunyi azan. Jadi ketika bunyi azan dan tidak solat maka ada beberapa teman teman yang gelisah. Tapiiii ada juga yang tidak. kenapa begitu? Itu terjadi karena program yang sudah jadi kebiasaan bisa jadi hilang karena kita mengintervensi dengan perilaku yang lain. Seperti bunyi azan solat trus kita malah sibuk mengerjakan hal lain dan kita akhirnya jadi terabaikan dan lupa deh. Maka disarankan dibuat menjadi kebiasaan dengan menciptakan cue ditempat atau waktu yang sama.

 

Ketiga, bagaimana cara melakukannya? Tentukan dulu apa cue untuk perilaku baru. Contoh jika saya mau buat artikel ini, saya minta Icha team saya untuk menentukan waktu jam berapa dan kasih saya angle yang mau dibahas. Eh langsung saya bisa nulis artikel bahkan sehari bisa 5 artikel. Kok bisa coach? Ya tadi kuncinya cue tadi.  Jadi 3 artikel belajar NLP dan 2 artikel tentang firman Tuhan yang saya kupas di fb group tertutup. Jadi semua saya cari cue lalu setelah itu saya bayangkan menulis artikel. Tapi coach, kan kadang ide ga muncul. Gimana jadi ada ide ? Hahahaha. Sayapun saat mau nulis awal juga ga tahu mau nulis apa. Jadi saya siasati dengan membuat judul dan langsung mengalir sendiri tanpa henti. Jadi deh. Itu yang saya lakukan untuk menciptakan kebiasaan.

 

Itulah teknik sederhana yang disebut new behavior generator dalam NLP. Tapi kenapa banyak yang tahu teknik itu tapi tidak bisa jadi efektif? Pengalaman saya karena mereka tidak tahu bagaimana menciptakan neuropathway atau jalur tol tadi. Dan itu saya pahami ketika mendalami ego state therapy bersama Dr Gordon Emmerson.

 

Jadi mengubah kebiasaan baru mudah ya?

 

Menarikkan?

Posted in NLP.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *