Mengajak seseorang untuk melakukan hal yang kita inginkan tentu menjadi sifat dasar manusia. Kita merasa senang ketika ada orang lain yang mengikuti apa yang kita lakukan atau yang kita perintahkan. Baik yang dilakukan secara langsung atau tidak langsung terhadap orang lain.
Misalnya, anda sebagai seorang seller ingin agar orang di sekeliling anda membeli produk yang anda jual meskipun tidak sedang membutuhkannya. Jika dilakukan secara langsung anda bisa mengatakannya dengan ucapan “beli produk saya, lebih murah dan berkualitas.” Secara persuasi bisa saja karena mengajak orang untuk membeli. Namun mari kita telaah lebih mendalam. Apakah akan banyak orang yang membeli produk anda dengan keikhlasan atau karena terpaksa?.
Bayangkan dengan cara yang kedua, anda berkenalan dan mengakrabkan diri dengan seseorang kemudian dia menanyakan keseharian anda. Lalu anda menjawab sedang fokus menjual produk-produk tertentu, anda bercerita tentang banyaknya orang yang beli dan repeat order yang terjadi setiap hari. Itu saja, kemudian tinggalkan kartu nama dan jangan memberikan dia statement secara langsung untuk membeli produk anda. Apa yang akan terjadi?.
Suatu ketika orang yang baru anda kenal ini ketika membutuhkan barang yang anda jual atau ada temannya yang berminat pasti akan menghubungi anda. Inilah hal kecil mengenai konsep dasar teknik persuasi yang dilakukan dengan teknik NLP. Bukan
Dalam teknik Neuro Linguistic Programming (NLP) dikenal dengan State Driven Persuassion Technique. Yaitu teknik persuasi dengan mengendalikan state (kondisi fisik, pikiran mental seseorang pada saat tertentu. Sedangkan Trace adalah kondisi larut dalam pikiran, perasaan, situasi, kenangan dan lainnya. Kondisi ini memungkinkan perpindahan referensi kesadaran.
Secara esensi tujuan dari teknik ini adalah untuk menciptakan trance pada diri seseorang agar memutuskan sesuati berdasarkan apa yang kita inginkan.
Berbagai tahapan yang akan dilalui diantaranya :
Connectedness (keterhubungan)
Melakukan keterhubungan atau menciptakan rapport agar anda bisa satu frekuensi dengan lawan bicara. Hal ini sangat penting agar ada keterikatan saling pecaya.
State elicitation
Ciptakan kondisi hiptonik secara natural dengan pengalaman pernyataan terbuka. Biasanya dengan pertanyaan retorik. “Apakah bapak pernah mengalami seperti ini?” dll. Masuklah dengan perasaan dan buat mereka lebih dekat dengan anda.
Tambahkan dengan Convincing
Lakukan penggalian ide-ide yang mendukung seperti pembenaran sosial, kemungkinan yang terjadi masa depan dan kesalahan yang disengaja serta lain sebagainya. Misal “Bayangkan saja jika anda bisa melakukan itu dengan lebih cepat dan lebih banyak, pasti hasil pun lebih cemerlang.”
Linking + embedded command
Tugas terpenting anda terakhir adalah mengaitkan cerita pertama tadi dengan gagasan yang anda inginkan atau jalan keluar tertentu sesuai dengan yang anda arahkan.
Itu teori yang dilakukan ketika anda berbicara di depan umum dengan teknik persuasi dalam NLP. Pada praktiknya anda bisa mencoba secara tidak langsung dalam kehidupan sehari hari anda seperti contoh permulaan artikel ini. Mainkan peran sebagai yang ahli bidang tertentu agar bisa dipercaya, berikan State elicitation agar semakin percaya pada anda dan berikan kemerdekaan orang tersebut untuk mengambil keputusan. Tentu sesuai prediksi anda adalah membeli produk atau jasa yang anda tawarkan.