DIHINA ATAU DILECEHKAN, SANTAI AJA

DIHINA ATAU DILECEHKAN, SANTAI AJA

 

oleh Coach Antonius Arif, LTNLP

 

Dulu saya adalah orang yang tidak mudah untuk bisa menerima penghinaan. Jika ada yang menghina baik tentang suku, tentang tindakan dan pekerjaan saya, tentang mata kanan saya wuihh saya sudah meradang dan marah marah. Wah kalau dulu setiap ada problem tertentu yang karyawan kantor ngomongin saya sebagai atasan, wah sudah stres sendiri. Ya ujung ujungnya saya yang rugi. Tingkat stres tinggi, tensipun ikut naik. Mending yang naik kalau income ya kan ���

 

Saya mulai putuskan diri saya untuk menjadi orang yang lebih tenang ketika menghadapi permasalahan tersebut dengan teknik NLP. Yang saya lakukan adalah memisahkan mana fakta dan mana opini.

 

Jadi ketika ada orang yang mengatakan “eh ada yang jual mata” atau “urusin mata buta aja, banyak ngomong” maka saya langsung pisahkan mana fakta dan mana opini. Apakah benar mata saya belum bisa melihat? (Kenapa saya tulis belum karena saya lagi mengimani suatu saat ada miracle happen ke saya) betul dimata kanan. Nah kalau sudah lalu saya gunakan pilar NLP dikotomi kontrol. Apakah perkataan mereka bisa saya kontrol? Tentu tidak bisa. Ya sudah kenapa saya pusingin?

 

Itu pembelajaran yang saya bisa dapat. Dulu saya berusaha untuk mengontrol perkataan orang. Ga bisa! Bahkan ke karyawan sendiri juga ga bisa. Jadi kenapa dipusingin? Yang penting mereka sudah bekerja sebagaimana mestinya ya sudah. Santai aja.

 

Jadi lama lama dalam hidup buat apa memusingkan omongan orang lain? Masuk akalkan?

 

Hidup nikmat dengan belajar NLP aja !

Posted in NLP.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *