Semangat pagi, belajar NLP Leadership Indonesia kembali lagi hari ini membahas 5 tips mengcoaching team anda agar mereka bisa bekerja secara maksimum. Ada hal yang menarik kenapa saya mau membahas hal ini, di jaman serba digital ini teknik mengcoaching staf atau team tidak bisa lagi dengan metode diktator atau marah – marah. Karena jamannya sudah berbeda. Bahkan saya pernah mendengar dari beberapa cerita kalau mereka dipanggil untuk dicoaching maka mental mereka akan down duluan. Mereka berpikir bahwa mereka akan di “keramasin” hahaha. Salon kali ya hahaha. Yes, bahkan ada perusahaan multi nasional yang stafnya itu paling tidak suka di coaching dengan alasan dimata – matai. Waduh! Artinya coaching disamakan dengan spionase dong hahaha. Ketika saya belajar NLP, saya jadi memahami bahwa ada beberapa hal yang harus dipahami tentang mengembangkan team dan gaya kepemimpinan. Motivasi dengan marah – marah akan membuat orang menjadi takut dan malah tidak keluar potensi asli mereka loh. Hmm menarik kan?
Apa sih alasan teknik marah – marah atau dengan gaya diktator sudah tidak bisa berjalan? Ini ada beberapa pendapat dari pakar Leadership John Shore. Ini efek kalau selalu marah – marah
- Anda mentraining secara tidak langsung mereka untuk tidak berpikir. Karena dimarahi maka secara tidak langsung membuat mereka takut mengambil keputusan makanya lebih baik tidak usah berpikir atau menyampaikan pendapat.
- Ketika anda marah ke mereka maka mereka akan marah balik kepada anda tetapi mereka tidak bisa menunjukkannya karena anda bos mereka maka mereka hanya menunjukkan dengan cara produktivitas mereka akan menurun. Karena mereka mulai berpikir buat apa bekerja seperti ini atau lebih baik keluar atau mencari pekerjaan lain saja. Saya juga mengalami waktu bekerja sebagai karyawan, saya bangun pagi saja sudah malas dan sudah berpikir bakal dimarahi apalagi pagi ini ya. Dan saya hanya bertahan 3 bulan dan saya keluar akhirnya.
- Secara tidak langsung mengurangi autoritas anda. Ketika anda memarahi mereka maka mereka akan berkumpul dengan beberapa orang yang juga senasib dan sepenanggungan dan mereka akan mengatakan bahwa mereka benar dan anda yang salah. Ini dilakukan akan membuat anda merasa tidak nyaman dengan mereka dan mereka juga sama. Dan ujung – ujungnya jadi toxic employee.
- Anda membuat staf anda menjadi tidak respek dengan anda. Mereka merasa buat apa berjuang toh anda akan marah – marahi mereka terus. Jadi mereka akan dengan berbagai cara bakal menghindar bertemu dengan anda.
- Anda akan membuat mereka salah berulang – ulang. Ini ada dari pengalaman saya, dimana ketika team dihitung kesalahannya secara terus menerus dan tidak tahu bagaimana akhirnya mereka bakal salah terus sampai mereka keluar.
- Dan anda yang menarik, ada sebuah penelitian dari lembaga independent mengatakan ketika ada atasan yang suka marah – marah ke team maka kemungkinan sekitar 25 persen karyawan anda akan keluar. Woww, banyak juga ya.
Jadi apa yang harus dilakukan? Belajar NLP Leadership Indonesia akan mensharingkan kepada anda bagaimana cara mengcoaching team yang efektif supaya bisa mereka termotivasi dalam bekerja. Inilah 5 tips belajar NLP leadership Indonesia
- Mencari tahu value & purpose hidup mereka. Cara yang paling mudah adalah menemukan inner motivation mereka. Dengan menanyakan nilai yang penting dalam hidup dirinya serta menemukan tujuan hidupnya. Setelah sudah, konek – kan aktivitas dia kepada value dan purpose dia. Maka dia akan semangat melakukan aktivitas tersebut dengan lebih mantap. Hmm belajar NLP seru dan mempermudah yah.
- Mencari faktor penghambatnya. Ketika melakukan coaching, yang saya akan tanyakan kepada dirinya adalah apa faktor penghambat dirinya yang menyebabkan dirinya berhenti melakukan aktivitasnya. Dan apa yang sudah dilakukan dirinya untuk memperbaikinya. Dan bereskan faktor penghambatnya dengan teknik – teknik NLP tentunya.
- Melepaskan limiting belief berkaitan pekerjaan. Faktor lain yang menyebabkan tidak berhasil dalam melakukan aktivitas pekerjaan adalah memiliki yang namanya limiting belief. Temukan apa limiting beliefnya atau kata lain adalah mental blocknya dan bereskan hal tersebut.
- Chunking pekerjaan menjadi kecil – kecil. Pengalaman saya, saya menemukan ketika orang ditanya apakah anda paham dan rata – rata mereka jawab paham. Ternyata belum tentu paham. Bahkan ada yang kebingungan. oleh sebab itu chunking atau dipecah pekerjaan tersebut menjadi bagian kecil – kecil dan itu akan membantu dia dalam melakukan pekerjaan.
- Memberi pujian. Ketika dia berhasil melakukan pekerjaan dengan baik maka pujilah dia agar dia semakin semangat untuk mengerjakannya
Itulah 5 tips bagaimana mengcoaching team dengan NLP agar bisa teamnya menjadi lebih bagus. Belajar NLP Leadership Indonesia pamit undur diri dan sampai jumpa diartikel saya yang lain.
Salam performance
Your Achievement is Our Mission
Oleh : Antonius Arif