MENGUASAI SENI PERSUASIF DENGAN NLP

Apakah Anda pernah merasa takjub dengan sales yang mampu meyakinkan Anda untuk membeli sesuatu tanpa ragu? Mengapa kita cenderung memilih satu merek daripada yang lain, meskipun produk serupa?

Bagaimana seorang penjual bisa dengan mudah “Membaca Pikiran” kita dan menggunakan bahasa yang membuat kita merasa seperti produk atau layanan yang ditawarkan adalah keputusan yang paling bijak?

Jawaban atas pertanyaan-pertanyaan ini dapat ditemukan dalam dunia Neuro-Linguistic Programming (NLP) yang menggabungkan ilmu pikiran, bahasa, dan perilaku untuk memahami dan mempercepat proses persuasif dalam pembelian.

Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi bagaimana NLP dapat menjadi alat yang kuat dalam dunia penjualan dan memberikan contoh konkret tentang bagaimana prinsip-prinsip NLP dapat diterapkan untuk memengaruhi keputusan pembelian.

Persuasif

1. Menggunakan Bahasa yang Tepat

Salah satu prinsip NLP adalah kesesuaian bahasa. Dalam konteks penjualan, ini berarti menggunakan bahasa yang sesuai dengan audiens Anda. Misalnya, jika Anda tahu calon pembeli Anda lebih mementingkan manfaat praktis daripada fitur teknis, Anda dapat menggunakan bahasa yang lebih fokus pada manfaat. Menggunakan Teknik Persuasif.

2. Neuro-Linguistic (NLP)

NLP mengajarkan berbagai teknik untuk mempengaruhi pikiran dan emosi seseorang. Salah satu contohnya adalah “anchoring,” di mana Anda mengaitkan perasaan positif dengan produk atau layanan Anda. Misalnya, dengan membuat pengalaman positif saat pelanggan mencoba produk Anda, Anda dapat menciptakan “anchor” yang membuat mereka lebih cenderung membeli.

3. Menggunakan Metode Persuasi Visual

NLP juga mencakup metode persuasi visual, seperti membuat gambaran mental yang kuat tentang manfaat produk atau layanan Anda. Ini dapat membantu calon pembeli memvisualisasikan bagaimana hidup mereka akan menjadi lebih baik setelah membeli produk Anda.

4. Memahami Kepribadian Calon Pembeli

NLP juga membantu dalam memahami kepribadian calon pembeli dan cara mereka memproses informasi. Misalnya, seseorang yang lebih cenderung berpikir secara visual mungkin akan lebih dipengaruhi oleh gambaran mental dan ilustrasi, sementara seseorang yang berpikir secara verbal mungkin lebih merespons kata-kata dan cerita.

Contoh penggunaan NLP dalam penjualan dapat termasuk seorang penjual mobil yang menggunakan bahasa yang sesuai dengan preferensi pembeli, seperti menggambarkan bagaimana mobil tersebut akan membuat mereka terlihat stylish di mata teman-teman mereka. Atau, seorang penjual asuransi yang menggunakan teknik NLP untuk menciptakan perasaan keamanan dan kenyamanan saat berbicara tentang perlindungan asuransi.

Dengan memahami prinsip-prinsip NLP dan menerapkannya dengan bijak dalam proses penjualan, para profesional pemasaran dan penjualan dapat mempercepat proses persuasi dan meningkatkan peluang mereka untuk sukses. Namun, penting untuk diingat bahwa penggunaan NLP harus etis dan tidak merugikan pelanggan.

Salam performance

TIDAK PUNYA SKILL KOMUNIKASI?LEAERS YAKIN BERHASIL?

Ibarat nahkoda kapal sebagai pemimpin harus memiliki visi dan misi yang jelas untuk membawa perusahaan dalam sebuah kesuksesan. Yang artinya dalam mencapai visi misi pemimpin harus mampu skill komunikasi dan persuasif yang baik.

Coba bayangkan apa jadinya jika pemimpin tidak memiliki skill komunikasi yang baik? Repot bukan?

Dalam dunia bisnis kepemimpinan yang efektif tidak hanya melibatkan kemampuan mengatur dan mengarahkan, tetapi juga kemampuan untuk memengaruhi dan memotivasi orang lain. Salah satu pendekatan yang dapat membantu memperkuat keterampilan persuasif adalah Neuro Linguistic Programming (NLP).

Menurut Dr. Richard Bandler sebagai bapak NLP, menjelaskan bahwa (NLP) adalah “pemahaman tentang bagaimana manusia berbicara kepada diri mereka sendiri dan kepada orang lain.”

Mengapa Keterampilan Persuasif Penting dalam Kepemimpinan:

1. Membangun Hubungan:

Keterampilan persuasif membantu pemimpin membangun hubungan yang kuat dengan tim, rekan kerja, dan mitra bisnis. Dengan kemampuan untuk berkomunikasi dengan cara yang meyakinkan, pemimpin dapat memperoleh dukungan dan kepercayaan dari orang lain.

2. Mengatasi Perbedaan Pendapat:

Pemimpin sering dihadapkan pada situasi di mana perbedaan pendapat muncul. Kemampuan persuasif memungkinkan pemimpin untuk menyampaikan pandangan mereka dengan cara yang dapat meyakinkan orang lain untuk merangkul ide atau solusi yang diajukan.

3. Menginspirasi dan Memotivasi:

Keterampilan persuasif memungkinkan pemimpin untuk menginspirasi dan memotivasi tim mereka. Dengan menggunakan argumen yang kuat dan meyakinkan, pemimpin dapat merangsang semangat dan komitmen untuk mencapai tujuan bersama.

4. Menghadapi Tantangan Eksternal:

Pemimpin sering harus berinteraksi dengan pihak luar seperti pelanggan, investor, atau mitra bisnis. Keterampilan persuasif membantu pemimpin menghadapi situasi ini dengan percaya diri dan efektif.

5. NLP dalam Kepemimpinan:

NLP adalah suatu pendekatan psikologis yang menggabungkan pola pikir, bahasa, dan perilaku untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam konteks kepemimpinan, NLP dapat memberikan alat dan teknik untuk meningkatkan keterampilan persuasif pemimpin. Beberapa konsep NLP yang relevan antara lain:

• Modeling (Pemodelan):

Pemodelan melibatkan memahami dan meniru pola perilaku orang-orang yang telah berhasil dalam keterampilan tertentu. Dalam hal ini, pemimpin dapat menggunakan pemodelan untuk memahami bagaimana individu yang persuasif berkomunikasi dan beradaptasi dengan gaya mereka.

• Rapport (Hubungan Baik):

Konsep rapport dalam NLP adalah tentang membangun hubungan yang harmonis dan saling menghormati dengan orang lain. Pemimpin dapat menggunakan prinsip ini untuk membangun koneksi yang lebih dalam dengan anggota tim dan berkomunikasi dengan lebih efektif.

• Anchoring (Ancangan):

Ancangan adalah teknik di mana perasaan atau emosi tertentu dikaitkan dengan stimulus tertentu. Dalam kepemimpinan, pemimpin dapat menggunakan teknik ini untuk membangkitkan motivasi dan semangat dalam diri anggota tim dengan menggunakan stimulus tertentu, seperti kata-kata inspiratif atau gerakan tangan yang konsisten.

Kesimpulan keterampilan persuasif yang kuat adalah aspek penting dari kepemimpinan yang efektif karena dapat membantu pemimpin mengasah keterampilan ini melalui pemodelan, pendekatan yang membangun hubungan baik, dan teknik lainnya.

Salam performance

NLP sebagai Alat untuk Mengatasi Trauma Dalam Diri

Bagaimana NLP dapat digunakan sebagai alat untuk mengatasi trauma dalam diri dan mengembalikan kualitas hidup yang lebih baik?

Trauma merupakan suatu pengalaman emosional yang mengganggu dan dapat meninggalkan bekas dalam diri seseorang. Salah satu metode yang telah banyak diteliti untuk membantu mengatasi trauma adalah Neuro Linguistic Programming (NLP).

  • Pengenalan tentang Neuro Linguistic Programming (NLP)

NLP merupakan suatu pendekatan psikologi yang bertujuan untuk memahami bagaimana pikiran dan bahasa berinteraksi untuk mempengaruhi perilaku seseorang. NLP melibatkan teknik-teknik komunikasi dan pemahaman diri yang dapat membantu individu mengatasi masalah dan mengubah pola pikir negatif.

  • Trauma dan Dampaknya pada Kehidupan

Trauma dapat muncul sebagai akibat dari berbagai peristiwa traumatis, seperti kecelakaan, kehilangan orang terkasih, pelecehan, atau peristiwa traumatis lainnya. Dampak trauma bisa berupa gangguan kecemasan, depresi, ketakutan berlebihan, atau masalah emosional lainnya yang mengganggu kehidupan sehari-hari.

Free photo stressed man sitting hopelessly with cracked glass effect

  • Bagaimana NLP Bekerja

NLP bekerja dengan berfokus pada pemahaman diri, mengidentifikasi pola pikir negatif, dan menggantinya dengan pola pikir yang lebih adaptif dan positif. Beberapa teknik NLP yang sering digunakan dalam mengatasi trauma antara lain:

  1. Rekonsiliasi dalam waktu: Membantu individu untuk menciptakan keselarasan antara pengalaman traumatis masa lalu dengan peristiwa positif masa kini.
  2. Teknik Perubahan Gambar: Mengubah representasi mental mengenai peristiwa traumatis agar tidak lagi memicu respon emosional yang berlebihan.
  3. Metode “Fast Phobia Cure“: Mengatasi ketakutan berlebihan terhadap suatu stimulus yang berkaitan dengan trauma.
  4. Pembuatan Tujuan: Membantu individu untuk menciptakan tujuan hidup yang positif dan mengarahkan energi pada hal-hal yang bermanfaat.
  • Pentingnya Pendampingan Profesional

Meskipun NLP dapat membantu mengatasi trauma dalam diri, penting untuk mencari bantuan dari seorang profesional terlatih yang memiliki pengalaman dalam menggunakan NLP untuk mengatasi trauma. Proses menghadapi trauma bisa rumit dan kompleks, dan bantuan dari ahli dapat memastikan bahwa individu mendapatkan dukungan yang tepat.

Neuro Linguistic Programming (NLP) merupakan pendekatan yang menjanjikan untuk membantu mengatasi trauma dalam diri. Dengan mengidentifikasi dan mengubah pola pikir negatif, NLP dapat membantu individu menghadapi pengalaman traumatis dengan lebih baik, dan mengarahkan kehidupan menuju ke arah yang lebih positif dan produktif.

Selain itu, ilmu NLP juga digunakan dalam banyak hal diantaranya untuk pengembangan diri, berbisnis, dan untuk kehidupan yang lebih baik lainnya. Namun, ingatlah bahwa mencari bantuan profesional adalah langkah yang bijak untuk memastikan proses pemulihan yang optimal.

Salam performance

Menerapkan Komunikasi Persuasif dengan Metode NLP

Apa yang dimaksud dengan Neuro-Linguistic Programming (NLP)? Mengapa hal ini penting dalam konteks komunikasi persuasif?

Bagaimana cara menerapkan komunikasi persuasif dengan menggunakan prinsip-prinsip NLP untuk mencapai tujuan secara efektif?

Komunikasi persuasif adalah keterampilan yang penting dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam dunia bisnis, pendidikan, dan hubungan sosial. Salah satu metode yang telah terbukti efektif dalam meningkatkan kemampuan komunikasi persuasif adalah Neuro-Linguistic Programming (NLP).

Neuro-Linguistic Programming (NLP) adalah suatu pendekatan psikologi yang berfokus pada bagaimana pikiran (neuro), bahasa (linguistik), dan pola perilaku (programming) saling berinteraksi. Tujuan dari NLP adalah untuk memahami dan mengoptimalkan cara kita berpikir dan berkomunikasi agar dapat mencapai hasil yang diinginkan.

  • Membangun Empati dan Rapport

Langkah pertama dalam komunikasi persuasif dengan NLP adalah menciptakan empati dan rapport dengan lawan bicara. Gunakan bahasa tubuh yang positif, tunjukkan ketertarikan pada apa yang mereka katakan, dan cocokkan gerakan tubuh dan bahasa tubuh mereka untuk membangun koneksi yang lebih mendalam.

  • Identifikasi Kebutuhan dan Nilai Lawan Bicara

Pahami kebutuhan, nilai, dan keinginan dari lawan bicara Anda. Dengan mengetahui apa yang mereka inginkan dan menghargai nilai-nilai mereka, Anda dapat menyusun argumen persuasif yang relevan dan lebih mampu meraih simpati mereka.

  • Gunakan Bahasa dan Framing yang Efektif

Dalam komunikasi persuasif dengan NLP, penting untuk menggunakan bahasa yang positif, konkret, dan mudah dipahami. Hindari bahasa yang ambigu atau bisa menimbulkan salah tafsir. Framing atau penyusunan pesan juga perlu diperhatikan, sehingga pesan yang disampaikan dapat lebih persuasif dan mempengaruhi pola pikir lawan bicara.

  • Penggunaan Teknik “Anchoring”

Anchoring adalah teknik dalam NLP yang menghubungkan suatu emosi atau perasaan dengan stimulus tertentu. Dalam konteks komunikasi persuasif, Anda dapat menciptakan “anchor” positif dengan menciptakan hubungan antara ide, produk, atau layanan Anda dengan emosi positif yang ingin dihubungkan oleh lawan bicara.

  • Menggunakan Strategi “Milton Model” dan “Meta Model”

Dalam NLP, terdapat dua strategi bahasa yang sering digunakan untuk komunikasi persuasif, yaitu “Milton Model” dan “Meta Model”. Milton Model adalah pendekatan yang menggunakan bahasa yang ambigu dan sugestif untuk menginspirasi pemikiran kreatif dan perubahan pola pikir. Sementara Meta Model berfokus pada mengajukan pertanyaan yang tepat untuk mengklarifikasi atau memperluas informasi yang disampaikan, sehingga dapat membuka potensi pemikiran lebih dalam.

  • Menerapkan Neuro-Linguistic Programming

Menerapkan Neuro-Linguistic Programming dalam komunikasi persuasif adalah suatu keterampilan yang berharga untuk mencapai tujuan dengan lebih efektif. Dengan memahami dan menggunakan teknik NLP seperti membangun empati, identifikasi kebutuhan, penggunaan bahasa yang tepat, serta penerapan Milton Model dan Meta Model, Anda dapat meningkatkan daya persuasi Anda dalam berkomunikasi dengan orang lain.

Ingatlah selalu untuk menggunakan keterampilan ini secara etis dan dengan niat yang baik demi kebaikan bersama.

Salam performance,

Mempengaruhi seseorang yang Feeling, Choice atau Thinking?

Bagaimana mempengaruhi seseorang yang

Feeling, Choice atau Thinking?

By Coach Antonius Arif

 

Baca Artikel Profil Meta Program Feeling, Choice, & Thinking, baca disini…

 

  1. Berbicara dengan Orang yang Lebih Memiliki Preferensi “Feeling”:
    • Berbicaralah dengan empati dan perasaan. Tunjukkan bahwa Anda memahami perasaan mereka.
    • Gunakan bahasa yang berfokus pada emosi dan hubungan antarpribadi. Misalnya, katakan, “Saya mengerti bahwa ini bisa membuat Anda merasa sangat senang.”
    • Jadilah pendengar yang baik dan pertimbangkan perasaan mereka dalam pengambilan keputusan.
  1. Berbicara dengan Orang yang Lebih Memiliki Preferensi “Choice”:
  • Berikan opsi dan pilihan. Biarkan mereka merasa bahwa mereka memiliki kontrol dan kebebasan dalam keputusan mereka.
  • Gunakan bahasa yang memberi penekanan pada pilihan dan kebebasan. Misalnya, katakan, “Ini adalah pilihan Anda. Anda memiliki beberapa opsi yang bisa Anda pertimbangkan.”
  • Berikan argumen yang rasional dan informasi yang dapat mendukung pilihan mereka.
  1. Berbicara dengan Orang yang Lebih Memiliki Preferensi “Thinking”:
  • Gunakan bahasa yang berfokus pada fakta, logika, dan analisis. Berikan argumen yang berbasis pada data dan informasi yang relevan.
  • Berbicaralah dengan cara yang terstruktur dan logis. Gunakan alasan dan bukti untuk mendukung argumen Anda.
  • Berikan waktu bagi mereka untuk memproses informasi dan berpikir secara mendalam sebelum membuat keputusan.

 

Bagi Anda yang ingin mendapatkan artikel terbaru terkait NLP dari Coach Antonius Arif dapat bergabung dalam WA Group https://chat.whatsapp.com/JZ1Ks4QJubl6842uKDRMly

Profil Meta Program Toward & Away from

Profil Meta Program Toward & Away from

By Coach Antonius Arif

Toward & Away from, ini kita sebut arah motivasi mereka. Apakah mereka orang yang mengejar kenikmatan atau menghindari kesakitan.

    • Toward adalah orang yang mengejar kenikmatan. Orang seperti ini adalah tipe orang yang berfokus kepada impian,  tujuan, cita-cita, atau hal-hal yang ingin mereka capai. Mereka merasa termotivasi oleh hal-hal yang positif yang ingin mereka peroleh. Mereka mungkin lebih fokus pada pencapaian, aspirasi, atau hal-hal yang ingin mereka raih di masa depan. Mereka melihat perubahan sebagai kesempatan untuk mencapai hal-hal yang lebih baik.

Kata kunci : Mendapatkan, memperoleh, mencapai, mengejar, meraih, dll.

Contoh : Saya mengejar sampai dapat, saya pasti bisa memperolehnya.

Orang yang mempunyai profil ini : Jika latar belakang sebagai penjual, jika dia diiming imingi bonus tertentu maka dia akan kejar.

  • Away from adalah orang yang cenderung didorong oleh keinginan untuk menghindari masalah, konsekuensi negatif, atau hal-hal yang tidak mereka inginkan. Mereka mungkin lebih fokus pada menghindari resiko, masalah, atau hal-hal yang ingin mereka hindari. Mereka melihat perubahan sebagai cara untuk menjauhi sesuatu yang buruk atau tidak diinginkan.

Kata kunci perkataan : Menghindari, mengenali masalah, mencegah, mengantisipasi hambatan

Contoh : Saya tidak mau permasalahan itu terulang lagi, saya tidak mau keluarga saya susah.

Orang yang mempunyai profil ini : Orang tipe ini jika bekerja maka dipastikan sampai selesai, karena dia tidak mau terkena tegoran jika tidak dikerjakan.

Bagaimana kita tahu dia toward atau away from?

  1. Apa yang paling memotivasi Anda dalam bekerja? Orang yang cenderung “Toward” mungkin akan menjawab dengan aspirasi dan tujuan positif yang ingin mereka capai. Mereka mungkin akan berbicara tentang pencapaian, pertumbuhan, atau hal-hal yang mereka nantikan.
  2. Apa yang Anda coba hindari dalam pekerjaan? Orang yang cenderung “Away from” mungkin akan berbicara tentang masalah atau konsekuensi negatif yang ingin mereka hindari. Mereka mungkin akan fokus pada menghindari resiko, kesalahan, atau situasi yang tidak diinginkan.
  3. Ceritakan tentang pencapaian terbesar Anda di pekerjaan. Orang yang cenderung “Toward” mungkin akan menyoroti pencapaian mereka dengan antusiasme dan berbicara tentang bagaimana mereka mencapai tujuan mereka. Orang yang cenderung “Away from” mungkin akan menekankan bagaimana mereka menghindari kesalahan atau situasi buruk.
  4. Ceritakan tentang situasi terburuk yang pernah Anda alami di pekerjaan. Orang yang cenderung “Away from” mungkin akan berbicara tentang bagaimana mereka berusaha menghindari atau mengatasi situasi buruk. Orang yang cenderung “Toward” mungkin akan menekankan bagaimana mereka mengubah situasi buruk menjadi pelajaran dan pencapaian.

Bagi Anda yang ingin mendapatkan artikel terbaru terkait NLP dari Coach Antonius Arif dapat bergabung dalam WA Group https://chat.whatsapp.com/JZ1Ks4QJubl6842uKDRMly

Body Language for Success

Body Language for Success

By Coach Antonius Arif

 

Memang ada ya yang mempunyai body language untuk sukses? Ada, karena saya lihat sendiri ada beberapa orang mempunyai keahlian dibidang tertentu tapi ketika dia berbicara dengan orang lain, orang yang diajak bicara tidak percaya dengan apa yang dia sampaikan.

Dan sesuai dengan apa yang saya tuliskan sebelumnya, problemnya adalah bahasa tubuh mereka yang tidak mencerminkan bahwa mereka layak diperhitungkan. Masih ingat waktu awal karir, Presiden kita juga bahasa tubuhnya sering sekali dikritik orang lain tetapi kalau kita lihat beberapa tahun kemudian setelah menjabat, bahasa tubuh beliau berbeda bahkan cara beliau bersalaman, berhadapan dengan para menterinya dan juga ketika bertemu dengan rakyat seperti diatur sedemikian rupa sehingga banyak orang yang mempunyai impresi berbeda terhadapnya.

Dan kita juga melihat ada beberapa orang yang mau menjadi calon presiden, saya juga melihat ada beberapa orang yang bahasa tubuhnya berubah khususnya ketika mereka diwawancara atau ketika menyampaikan sesuatu. Bahkan ada yang sebelumnya suka gaya bicara sedikit vulgar tetapi sekarang sepertinya tertata dengan baik. Semua itu karena bahasa tubuh yang mempengaruhi orang lain.

Begitu juga saya melihat ada beberapa trainer yang sengaja mencitrakan dirinya tertentu di sosial media dengan foto foto yang dimunculkan disosial media. Kadang hal seperti itu berpengaruh sekali buat orang yang melihatnya. Bahkan saya sendiripun pernah mendapat feedback dari beberapa peserta training atau seminar saya ketika mereka melihat foto-foto saya baik dibrosur maupun website.

Sampai saya harus benar benar belajar bagaimana memunculkan ekspresi menyenangkan dilihat oleh orang lain.

Ternyata inilah yang kita sebut body language for success.

Beberapa yang bisa jadi guidance untuk memunculkan bahwa Anda adalah orang yang ramah :

  • Senyum : Ekspresi wajah yang paling umum dan mudah dikenali adalah senyum. Ketika seseorang senang atau merasa nyaman, bibir mereka mungkin membentuk senyuman yang hangat.
  • Ekspresi mata dan alis : Mata yang terlihat lebih lebar dengan alis yang tidak terlalu mengerut bisa menandakan perasaan positif. Alis yang terangkat bisa menunjukkan kekaguman atau kegembiraan.
  • Ekspresi bibir : Bibir yang terbuka dan santai menunjukkan bahwa Anda tidak tegang atau cemas. Ini menciptakan kesan bahwa Anda adalah orang yang nyaman diajak berbicara.
  • Mulut terbuka : Saat berbicara dengan orang lain, mulut yang terbuka dan siap mendengarkan menunjukkan bahwa Anda adalah pendengar yang baik dan siap untuk berkomunikasi dengan orang lain.

Bagi Anda yang ingin mendapatkan artikel terbaru terkait NLP dari Coach Antonius Arif dapat bergabung dalam WA Group https://chat.whatsapp.com/JZ1Ks4QJubl6842uKDRMly

Bagaimana sih Berkomunikasi untuk Mengatasi Orang Sulit?

Bagaimana sih Berkomunikasi untuk Mengatasi Orang Sulit?

By Coach Antonius Arif

Pernah gak sih komunikasi dengan orang yang sulit diajak bicara (bukan tidak bisa bicara tetapi sikap kekerasan kepala mereka). Dan ini sering sekali terjadi ketika berkomunikasi dengan staf atau berbicara dengan divisi lain bahkan ketika kita berbicara, orang itu seakan-akan tidak mau membantu kita sama sekali.

Bahkan saya pun pernah mempunyai staf yang ketika saya minta dia melakukan sesuatu malah diajak berdebat dahulu. Wah kalau saya tidak belajar NLP komunikasi bisa bisa saya sudah sering bertengkar sama dia (dan memang pernah bertengkar keras sekali tapi hanya satu kali), rasanya konyol sekali menghadapi orang orang seperti itu.

Apa sih yang bisa kita lakukan secara NLP ?

seperti yang saya sudah jelaskan diawal bahwa ketika kita berkomunikasi dengan orang lain kita harus memegang beberapa prinsip sukses dan saya akan mengulas sedikit karena sudah pernah ada ditulisan saya di bab sebelumnya.

Maka prinsip yang kita pakai adalah…

  1. Pisahkan niat dari perilaku, dimana kita pisahkan perilaku kasar orang tersebut dari niatnya dan saya yakin niat dia baik walau perilakunya salah. Sama seperti ibu mencuri susu untuk anaknya. Perilakunya salah tetapi niatnya positif. (bukan niat mencuri ya tapi niat memberi makan kepada anaknya). Jadi mau sekesel apapun, kita pegang prinsip ini agar kita lebih tenang saat berkomunikasi.
  2. Peta bukan area yang sebenarnya, dimana saya harus mengali informasi dahulu apa yang dia ketahui tentang hal yang didiskusikan atau tidak disetujui. Sehingga kita mempunyai kesamaan persepsi maka pembicaraan menjadi lebih mudah.
  3. Selalu ada niat positif dari sebuah tindakan, sama seperti no 1 tadi, kita harus melihat niat positifnya apa. Seperti contoh : orang merokok, niat positifnya untuk menjadi rileks. Ada orang yang marah marah dan niat positifnya untuk mempertahankan diri (karena orang yang marah marah karena sebenarnya dia memproteksi dirinya sendiri)
  4. Resisten, adalah tandanya kurang terjalin hubungan yang akrab, ini kunci awal saat berkomunikasi dengan orang sulit. Bahkan saya dulu pernah bekerja menjadi GM dimana staf saya wuihhh super sulit. Bahkan boss saya pun sempat mau pecat dia dan dia tidak disukai oleh teman teman di satu kantor karena suka ngaduin atau ngejelek jelekin mereka dan diadu domba sama dia.

Saya tahu cara untuk bisa dekat dengannya adalah jalin hubungan baik dulu dengan dia, mengerti tentang dia. Dan berhasil disaat itulah ketika saya berbicara apapun, orang itu cenderung mendukung pendapat saya dan mau melakukan perintah yang saya berikan.

Nah, kita sudah belajar mindset yang harus dimiliki saat berkomunikasi dengannya dan sekarang kita belajar Langkah Langkah apa yang harus dilakukan secara NLP agar komunikasi bisa terjalin dengan baik.

Saya sharingkan beberapa langkahnya :

  1. Bersikap tenang dan menggunakan Teknik Frame yang baik saat berkomunikasi dengan mereka. Contoh : orang yang saya ajak bicara adalah orang yang baik (walau kita tahu tidak seperti itu, ingat Pygmalion)
  2. Pahami dari sudut orang tersebut dengan bertanya kepadanya apa yang menjadi alasan dari motivasi mereka melakukan itu. Ingat orange solution dan melakukan pendekatan dari sana.
  3. Lakukan Agreement Frame (Menyetujui orang tersebut), ketika terjadi perdebatan lakukan anda selalu menyetujui pendapat mereka dan setelah itu langsung anda arahkan kearah yang anda mau.
  4. Pahami mereka secara penuh dengan melakukan empathic listening, dengarkan mereka dan selalu memunculkan kepedulian kita kepadanya
  5. Ajak berdiskusi untuk menemukan alternatif ke 3 yang win – win – win, teknik ini yang digunakan oleh Stephen Covey dan menurut saya ini teknik yang menarik untuk kita gunakan. Saya sharingkan tahap-tahap yang bisa kita lakukan.
  6. Temukan INTENSI, seperti orange solution cari tahu apa intensi atau yang memotivasi dia melakukan hal itu. Jadi kita pisahkan niat (intensi) mereka dengan perilakunya
  7. Hormati intensi mereka dengan mengatakan saya hargai motivasi mereka
  8. Brainstorming alternatif-alternatif pilihan yang Ekologis dengan berdiskusi Bersama untuk menentukan solusi yang sesuai dengan motivasi tersebut
  9. Temukan solusi Bersama dan menyetujui Bersama

Contoh  :

Ada seorang suami isteri yang sedang liburan panjang, dimana sang isteri ingin pergi ke rumah ibunya, ibunya sudah tua dan dia ingin menghabiskan waktu dengan ibunya. Sedangkan suaminya ingin pergi memancing Bersama anak anak. Dan ketika terjadi perbedaan tadi maka kebanyakan yang sering kita lakukan adalah suami mengalah untuk ikut Bersama istrinya atau istrinya mengalah dan ikut kepada suaminya.

Dan ini adalah hal yang tidak win win maka didiskusikan apa alasan suami ingin memancing Bersama anak anak dan isterinya? Dia ingin punya waktu keluarga Bersama sama dan ketika ditanya istrinya karena dia tidak mau menyesal kalau ibunya sudah tiada dan tidak sempat Bersama ibunya. Maka setelah itu mereka semua saling menghormati motivasi atau intensi masing masing dan mereka Bersama sama mencari alternatif solusi untuk mengatasi hal tersebut.

Maka solusi yang bisa muncul adalah suami, istri dan anak anak mengajak ibu mertua untuk ikut mancing atau suami dan anak anak pergi memancing dilokasi dekat tinggal ibu mertua, atau minggu ini suami, istri dan anak anak pergi memancing dan minggu depan istrinya pergi ke tempat ibunya dan suaminya yang urus anak anak dirumah.

Dari cerita ini pasti andapun sudah punya banyak alternatif yang bisa digunakan dalam berkomunikasi, yang penting adalah kita mempunyai mindset yang tepat sehingga yang lain akan jadi mudah.

Bagi Anda yang ingin mendapatkan artikel terbaru terkait NLP dari Coach Antonius Arif dapat bergabung dalam WA Group https://chat.whatsapp.com/JZ1Ks4QJubl6842uKDRMly

Artikel selanjutnya…. Klik disini

Presentasi Solusi / Ide

Presentasi Solusi / Ide

By Coach Antonius Arif

Dalam beberapa tulisan saya yang lalu pernah membahas kesalahan seseorang saat melakukan presentasi kepada atasannya padahal presentasinya belum selesai. kita namakan saja Titis, saat itu dia sedang presentasi kepada atasannya untuk sebuah ide tentang pengembangan kemampuan atau kompetensi karyawannya tetapi sayangnya atasannya ketika mendengar presentasinya langsung menghentikannya karena dianggap yang dikerjakan oleh Titis tidak relevan dengan kemajuan Perusahaan.

Padahal Titis sudah mempersiapkan presentasi langsung kepada background masalah dan ide yang mau diterapkan padahal menurut atasan ini membuang buang uang dan tidak masuk akal di masa seperti ini. Dan juga cara menyampaikannya seperti muter-muter dan tidak terlihat ujungnya kemana. Apalagi seperti yang kita tahu jarang atasan yang bertanya kenapa karyawan mempresentasikan hal tersebut dan langsung memotong ditengah jalan. Dari kasus ini kita bisa belajar

  • Titis tidak tahu apa value kriteria yang penting bagi atasan dalam memutuskan.

Idealnya Titis harus mencari tahu apa kriteria yang paling penting bagi atasan saat memutuskan. Saya beri contoh pengalaman pribadi saya. Dahulu ada karyawan saya yang saya minta mencari hotel untuk lokasi acara. Setiap dia mencari hotel A salah, hotel B salah dan C adalah salah lagi. Jadi dia merasa serba salah.

Kemudian saya panggil dirinya dan saya menemukan apa hal yang menyulitkan dirinya kemudian saya meminta orang tersebut untuk bertanya kepada saya apa hal yang terpenting untuk saya dalam mencari hotel. Lalu saya katakan kepadanya “Hal yang penting untuk saya dalam hotel yang akan saya gunakan untuk pelatihan adalah murah, tempat pelatihan besar dan makanan banyak serta lokasi strategis” Lalu karena saya tahu ada kemungkinan dia akan salah cari maka saya tanya kepadanya “Berapa definisi murah?” Dia katakan Rp 350.000 /pax lalu saya jawab “Salah”

“Loh jadi berapa pak?” katanya Saya jawab “Rp 350.000 – Rp550.000 /pax” Kemudian dia catat. “Maksudnya makanan banyak itu berapa banyak? 5 macam?” Ujarnya. Saya jawab “Salah, makanan banyak adalah minimal 10 jenis makanan.” Lalu dia catat. Kemudian saya tanya lebih lanjut tempat besar maksudnya apa? Dia jawab “Ya sesuai dengan besar jumlah peserta” Saya jawab “Salah, tempat besar adalah jika peserta 10 maka bisa masuk untuk 20 orang dan jika memang hanya bisa 10 orang saja tetapi ada tempat diluar ruangan hotel untuk latihan dan cukup besar” Ooooo baru dia mengerti.

Nah kemudian saya bermain kasus, bagaimana jika tempat besar tapi harga Rp 650.000 makanan ada 15 jenis? Apa saya ok? Dijawab tidak. Betul kata saya. Bagaimana jika tempat Rp 350.000 /pax tapi lokasi pas 10 orang saja dan makanan hanya 8 jenis? Dijawab tidak. Yes, ini yang saya maksud dengan kriteria.

Jadi balik ke cerita awal, Titis kenapa dipotong oleh atasan karena dia tidak tahu kriteria atasan dan bisa jadi kriteria atasan tersebut adalah saving money dan profit. Sedangkan ketika dia presentasi dimulai langsung background dan solusi maka pikiran atasan adalah wah ini bakal buang cost.

Jadi gimana cara presentasinya? Kita akan jelaskan sebentar lagi!

  • Tidak bisa menempatkan apa manfaatnya buat audience.

Bahasa yang sering digunakan adalah WIIFM atau What Is It For Me dari sudut audience atau Bahasa Indonesianya kita sebut AMBAK : Apa Manfaatnya Buat Aku? Itu yang sering terjadi. Jadi ketika mempresentasikan sesuatu haruslah ada untuk kepentingan orang yang mendengar.

  • Titis mempresentasikannya seperti muter muter dan tidak to the point.

Ini yang sering terjadi sehingga atasan yang mendengarkan dibuat bingung, apa tujuan presentasi ini. Itu terjadi karena kurang tepat menaruh susunan premis. Apa itu? Saya akan kupas satu per satu. Ada istilah Premis Mayor dan Premis Minor. Apa itu masing masing?

    • Premis Mayor adalah pernyataan umum yang menjadi landasan argumen. Ini adalah pernyataan umum atau prinsip yang sering diterima sebagai kebenaran. Biasanya, premis mayor terletak pada posisi kedua dalam sebuah pernyataan yang mengikuti pola “Semua X adalah Y” atau “Tidak semua X adalah Y.” Contoh: “Semua manusia adalah makhluk rasional.”
    • Premis Minor : Pernyataan spesifik yang mendukung premis mayor. Ini adalah pernyataan yang memberikan informasi konkret atau fakta yang berkaitan dengan situasi atau kasus yang sedang dibahas. Biasanya, premis minor terletak pada posisi pertama dalam sebuah pernyatan deduktif. Contoh: “Saya adalah seorang manusia.”

Jadi ketika presentasi yang ideal adalah kita berikan satu landasan argument yang sesuai dengan problem mereka. Contoh : kita melihat terjadi kemerosotan penjualan yang kami lihat berdasarkan problem kompetensi yang kami ukur (ini premis mayor) dan lanjutkan data lanjutan argumennya (ini premis minor). Sedangkan Titis mempresentasikan “ saya melihat problem karyawan kebanyakan adalah berkaitan kompetensi karyawan yang tidak memadai dan langsung diberikan solusinya. Jadi tidak terlihat apa manfaatnya buat boss Perusahaan.

Jadi menarik sekali ya cara mempresentasikan sesuatu atau presentasi solusi. Dan membangun struktur argument yang bagus dengan pendekatan NLP kita bisa lakukan dengan 4MAT System.

Presentasi Solusi / Ide. Sumber gambar : https://www.google.co.id/url?sa=i&url=https%3A%2F%2F4mat4learning.com.au%2Fwhat-is-4mat%2F&psig=AOvVaw08B8DQ5hNdpKw_IJaD4Eak&ust=1698373590185000&source=images&cd=vfe&opi=89978449&ved=0CBEQjRxqFwoTCODAoOXUkoIDFQAAAAAdAAAAABAE

 

  • Why, dimana yang kita sajikan tentang problem yang mereka hadapi atau tantangan yang sesuai dengan kriteria value dari mereka
  • What, kemudian kita lanjutkan dengan data pendukung yang memperkuat why nya
  • How, lalu kita berikan solusi apa yang harus kita lakukan
  • What if, dan ditahap ini kita bisa diskusikan apa yang bisa kita lakukan dan apa yang akan kita dilakukan.

Contoh yang bisa dilakukan : 

Why : Seperti yang kami tahu bahwa untuk meningkatkan penjualan disaat seperti ini sangat dibutuhkan apalagi kita melihat situasi (berikan data riset) dan juga agar biayanya tidak terbuang percuma maka (berikan argument)

What : Oleh sebab itu kita (berikan data pendukung)

How : Cara yang bisa kita lakukan adalah (berikan solusi)

What If : Sampai sini mungkin ada yang mau ditanyakan?

Nah cara ini kita bisa bangun presentasi solusi yang menarik bukan saja slide presentasi yang menarik!!

Bagi Anda yang ingin mendapatkan artikel terbaru terkait NLP dari Coach Antonius Arif dapat bergabung dalam WA Group https://chat.whatsapp.com/JZ1Ks4QJubl6842uKDRMly

Kenapa Mengumpulkan Informasi Begitu Penting? – Informasi

Kenapa Mengumpulkan Informasi Begitu Penting?

Kenapa Tidak Langsung Beritahu Saja Sih?

By Coach Antonius Arif

 

Pada suatu siang saya datang ke kantor baru kami dan saya melihat ada kabel jaringan internet yang berantakan dibelakang kursi yang saya duduki dan kabel tersebut bukan dipasang rapi menyusuri tembok dan lewat loteng. Jadi saya melihatnya begitu berantakan. Begitu saya melihat itu, saya jengkel sekali dan langsung panggil salah satu staf saya yang biasa merapikan berkaitan hal itu.

Ketika saya panggil, saya tanya kepadanya “Iwan, kenapa kabel itu melintang dan berantakan. Kamu pasang gitu aja ga bisa. Rapikan dong, kan bisa lewat jendela yang rapi. Rapikan dan saya tidak mau terlihat berantakan”

Ketika saya bicara itu, Iwan terdiam lalu mencoba merapikan. Dan selidik punya selidik ternyata yang memasang bukan dia tetapi kawannya, Martin. Dan setelah beberapa saat, Iwan samperin saya bersama Martin dan berkata kepada saya “Pak, gak bisa pak. Saya sudah coba tadi dan tidak bisa”

Ketika saya dengar itu, jengkel saya muncul dan saya berpikir “hal seperti itu saja tidak bisa”. Lalu saya katakan kepadanya, “Gitu aja gak bisa, sini kasih saya. Saya yang pasang”

Begitu saya coba pasang eh ternyata memang tidak bisa karena saya mau tidak mau harus membolongi dinding kantor dengan bor dan saya tidak mau kantor dibolongin pakai bor. Jadi Ketika saya gak bisa, saya jadi malu hati dengan Iwan dan Martin.

 

Mengumpulkan Informasi

 

Lalu saat sore saya samperin Iwan dan saya minta maaf karena kejadian itu. Dari sini saya belajar satu hal, bahwa sebelum saya mau menyampaikan pendapat maka saya harus mencari informasi dahulu, kenapa tidak dikerjakan dan jangan langsung diberitahu (kemungkinan) kesalahannya.

Karena memang belum tentu salah ya kan? Begitu juga ketika jadi anak buah, pasti kita pernah juga mengalami atasan kita yang kita rasa kaya sok tahu padahal yang disarankan sudah kita lakukan, benar kan anda pernah merasakan itu?

Itulah kenapa mengali informasi atau mengali motivasi saat percakapan menjadi penting. Dan tulisan saya sebelumnya membahas tentang menjalin hubungan dan sekarang tahap kedua adalah mengumpulkan informasi atau menemukan apa motivasi mereka.

Bagi Anda yang ingin mendapatkan artikel terbaru terkait NLP dari Coach Antonius Arif dapat bergabung dalam WA Group https://chat.whatsapp.com/JZ1Ks4QJubl6842uKDRMly