PENJUALAN TERHAMBAT KARENA TIM GAK MAU SPEAK UP!

Sebagai pemimpin pernahkah kamu bertanya-tanya mengapa beberapa tim penjualan lain begitu terbuka tentang masalah yang mereka hadapi, sementara tim kamu enggan untuk terbuka?

Apa peran penting yang harus dimiliki pemimpin yang telah mengalami proses coaching dalam menciptakan lingkungan agar anggota tim merasa nyaman dan terbuka?

Dapatkah pemimpin yang telah mengalami proses coaching membuat tim penjualan merasa terbuka tentang masalah yang dihadapinya? Dalam artikel ini, kita akan membagikan peran penting pemimpin yang telah mengalami coaching dalam memfasilitasi komunikasi terbuka dalam tim penjualan.

1. Pemahaman yang Lebih Baik tentang Keterampilan Komunikasi

Pemimpin yang telah mengalami proses coaching biasanya memiliki pemahaman yang lebih mendalam tentang keterampilan komunikasi yang efektif. Mereka telah belajar bagaimana mendengarkan secara aktif, mengajukan pertanyaan yang relevan, dan memberikan umpan balik yang konstruktif. Keterampilan ini memungkinkan mereka untuk berkomunikasi dengan baik dengan anggota tim penjualan, menciptakan ruang untuk berbicara tentang masalah, dan mendengarkan dengan empati saat anggota tim berbagi keprihatinan mereka.

2. Menciptakan Lingkungan Terbuka dan Aman

Pemimpin memahami bahwa kepercayaan dan transparansi adalah elemen kunci dalam memotivasi tim penjualan untuk berbicara tentang masalah. Dalam budaya yang terbuka, anggota tim merasa nyaman untuk berbagi kekhawatiran atau tantangan tanpa takut hukuman atau kritik yang tidak konstruktif.

3. Memfasilitasi Diskusi yang Produktif

Pemimpin yang berpengalaman dalam coaching juga memahami bagaimana memfasilitasi diskusi yang produktif ketika masalah muncul. Mereka tidak hanya membiarkan masalah diabaikan atau dihindari, tetapi mereka membantu tim untuk menggali akar masalah dan mencari solusi bersama. Mereka bisa bertindak sebagai mediator yang efektif, mengarahkan percakapan ke arah yang konstruktif, dan mendorong pemikiran kreatif dalam mengatasi masalah.

4. Menggunakan Pengalaman Pribadi sebagai Contoh

Pemimpin yang telah menjalani coaching sering menggunakan pengalaman pribadi mereka sebagai contoh yang kuat. Mereka dapat berbagi kisah tentang bagaimana mereka mengatasi hambatan dalam karier mereka sendiri atau menghadapi masalah yang serupa. Ini bukan hanya memberikan inspirasi kepada anggota tim, tetapi juga membuat mereka merasa bahwa pemimpin mereka adalah orang yang bisa dipercaya dan dapat dimengerti.

5. Memberikan Dukungan Aktif

Dukungan aktif adalah kunci dalam mendorong anggota tim penjualan untuk berbicara tentang masalah. Pemimpin harus siap mendengarkan dengan seksama ketika anggota tim berbicara tentang masalah mereka. Mereka mengambil tindakan yang diperlukan untuk membantu menyelesaikan masalah tersebut, dan mereka memberikan dorongan positif. Dengan cara ini, pemimpin menciptakan hubungan yang kuat antara diri mereka dan anggota tim, yang mendorong komunikasi yang terbuka dan kerja sama yang lebih baik.

Dengan komunikasi yang efektif, dukungan aktif, dan kemampuan untuk menciptakan lingkungan terbuka, mereka membantu tim mencapai potensi penuh mereka dan menjadikan perusahaan lebih tangguh dalam menghadapi tantangan bisnis. Kesuksesan tim penjualan bukan hanya tentang penjualan yang kuat, tetapi juga tentang kolaborasi dan komunikasi yang kuat.

Salam performance

TIDAK PUNYA SKILL KOMUNIKASI?LEAERS YAKIN BERHASIL?

Ibarat nahkoda kapal sebagai pemimpin harus memiliki visi dan misi yang jelas untuk membawa perusahaan dalam sebuah kesuksesan. Yang artinya dalam mencapai visi misi pemimpin harus mampu skill komunikasi dan persuasif yang baik.

Coba bayangkan apa jadinya jika pemimpin tidak memiliki skill komunikasi yang baik? Repot bukan?

Dalam dunia bisnis kepemimpinan yang efektif tidak hanya melibatkan kemampuan mengatur dan mengarahkan, tetapi juga kemampuan untuk memengaruhi dan memotivasi orang lain. Salah satu pendekatan yang dapat membantu memperkuat keterampilan persuasif adalah Neuro Linguistic Programming (NLP).

Menurut Dr. Richard Bandler sebagai bapak NLP, menjelaskan bahwa (NLP) adalah “pemahaman tentang bagaimana manusia berbicara kepada diri mereka sendiri dan kepada orang lain.”

Mengapa Keterampilan Persuasif Penting dalam Kepemimpinan:

1. Membangun Hubungan:

Keterampilan persuasif membantu pemimpin membangun hubungan yang kuat dengan tim, rekan kerja, dan mitra bisnis. Dengan kemampuan untuk berkomunikasi dengan cara yang meyakinkan, pemimpin dapat memperoleh dukungan dan kepercayaan dari orang lain.

2. Mengatasi Perbedaan Pendapat:

Pemimpin sering dihadapkan pada situasi di mana perbedaan pendapat muncul. Kemampuan persuasif memungkinkan pemimpin untuk menyampaikan pandangan mereka dengan cara yang dapat meyakinkan orang lain untuk merangkul ide atau solusi yang diajukan.

3. Menginspirasi dan Memotivasi:

Keterampilan persuasif memungkinkan pemimpin untuk menginspirasi dan memotivasi tim mereka. Dengan menggunakan argumen yang kuat dan meyakinkan, pemimpin dapat merangsang semangat dan komitmen untuk mencapai tujuan bersama.

4. Menghadapi Tantangan Eksternal:

Pemimpin sering harus berinteraksi dengan pihak luar seperti pelanggan, investor, atau mitra bisnis. Keterampilan persuasif membantu pemimpin menghadapi situasi ini dengan percaya diri dan efektif.

5. NLP dalam Kepemimpinan:

NLP adalah suatu pendekatan psikologis yang menggabungkan pola pikir, bahasa, dan perilaku untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam konteks kepemimpinan, NLP dapat memberikan alat dan teknik untuk meningkatkan keterampilan persuasif pemimpin. Beberapa konsep NLP yang relevan antara lain:

• Modeling (Pemodelan):

Pemodelan melibatkan memahami dan meniru pola perilaku orang-orang yang telah berhasil dalam keterampilan tertentu. Dalam hal ini, pemimpin dapat menggunakan pemodelan untuk memahami bagaimana individu yang persuasif berkomunikasi dan beradaptasi dengan gaya mereka.

• Rapport (Hubungan Baik):

Konsep rapport dalam NLP adalah tentang membangun hubungan yang harmonis dan saling menghormati dengan orang lain. Pemimpin dapat menggunakan prinsip ini untuk membangun koneksi yang lebih dalam dengan anggota tim dan berkomunikasi dengan lebih efektif.

• Anchoring (Ancangan):

Ancangan adalah teknik di mana perasaan atau emosi tertentu dikaitkan dengan stimulus tertentu. Dalam kepemimpinan, pemimpin dapat menggunakan teknik ini untuk membangkitkan motivasi dan semangat dalam diri anggota tim dengan menggunakan stimulus tertentu, seperti kata-kata inspiratif atau gerakan tangan yang konsisten.

Kesimpulan keterampilan persuasif yang kuat adalah aspek penting dari kepemimpinan yang efektif karena dapat membantu pemimpin mengasah keterampilan ini melalui pemodelan, pendekatan yang membangun hubungan baik, dan teknik lainnya.

Salam performance

Profil Meta Program Procedural & Optional

Profil Meta Program Procedural & Optional

By Coach Antonius Arif

 

  1. Procedural & Optional adalah tipe kita mengerjakan, dua konsep yang digunakan untuk memahami bagaimana seseorang mengelola tugas dan pekerjaan mereka
  • Optional : Orang yang memiliki preferensi “optional” lebih cenderung berfokus pada hasil akhir, tujuan, atau hasil pekerjaan. Mereka cenderung lebih bebas dalam pendekatan mereka terhadap tugas dan tidak selalu memerhatikan langkah-langkah atau prosedur tertentu. Mereka mungkin lebih terbuka terhadap berbagai cara untuk mencapai hasil yang diinginkan dan lebih fleksibel dalam pendekatan kerja mereka.

Kata kunci perkataan : Kriteria, pilihan-pilihan, kemungkinan, dan lain lain

Contoh :

Pertanyaan: “Bagaimana  kamu bisa tahu iklan lowongan kerja diperusahaan ini?”

Jawab : “Ada dikoran Kompas dan kirim cv via email.”

Orang yang profil ini cocok : Bagian creative atau bagian yang membutuhkan ide ide

 

  • Procedural : orang yang memiliki preferensi “procedural” lebih cenderung memerhatikan langkah-langkah dan prosedur yang jelas dalam menyelesaikan tugas atau pekerjaan. Mereka cenderung mengikuti rencana yang telah ditetapkan atau panduan yang telah diberikan.

Mereka mungkin merasa lebih nyaman dengan struktur yang ketat dan proses yang terdefinisi dengan baik. Orang yang memiliki preferensi “procedural” lebih cenderung memerhatikan langkah-langkah dan prosedur yang jelas dalam menyelesaikan tugas atau pekerjaan. Mereka cenderung mengikuti rencana yang telah ditetapkan atau panduan yang telah diberikan. Mereka mungkin merasa lebih nyaman dengan struktur yang ketat dan proses yang terdefinisi dengan baik.

Kata kunci perkataan : Bercerita, narasi, sejarah kerja, kebutuhan, akibat dari suatu kejadian, bukan pilihan, dan lain lain

Contoh :

Pertanyaan: “Bagaimana  kamu bisa tahu iklan lowongan kerja diperusahaan ini?”

Jawab : “Waktu hari sabtu, saya melihat koran Kompas dan saya melihat ada lowongan pekerjaan diperusahaan ini. Lalu segera saya buat cv dan kirim via email sore itu juga.”

Orang yang profil ini cocok : Kerja administrasi, kerja yang memakai SOP

Bagi Anda yang ingin mendapatkan artikel terbaru terkait NLP dari Coach Antonius Arif dapat bergabung dalam WA Group https://chat.whatsapp.com/JZ1Ks4QJubl6842uKDRMly

Hindari Hal Ini Saat Komunikasi

Hindari Hal Ini Saat Komunikasi

By Coach Antonius Arif

 

Ada juga beberapa guidance yang bisa menjadi pegangan kita saat komunikasi. Dan ada beberapa yang harus kita hindari :

  • Clinton box 

Imajinasikan seperti ada kotak didepan badan anda. Dan Ketika tangan kita keluar dari kotak itu saat berbicara ada dugaan bahwa kita cenderung berbohong. Jadi usahakan setiap berbicara tangan kita jangan keluar dari kotak tersebut

  • Tangan disilang didepan dada

Ini dianggap bahwa sinyal menarik diri atau anda lagi melindungi diri anda dan tidak suka dengan pendapat yang orang lain katakan kepada anda.

  • Menatap mata

Saat anda menyampaikan sesuatu dan setelah persis menyampaikan sesuatu kemudian anda menghindar bisa dianggap anda sebagai berbohong.

  • Berjalan saat masuk ke sebuah ruangan

Berjalan dengan kecepatan sedang, berdiri dengan tangan disamping, bahu ditarik dan mata kedepan. Jika anda berjalan terlalu lambat maka anda akan diasumsikan bukan sebagai seorang yang antusias.

  • Telapak Kaki menghadap ke orang yang kita ajak bicara

Tak sadar sering sekali Ketika kita bicara, telapak kaki kita mengarah ke tempat lain bukan kepada orang yang kita ajak bicara. Ini diasumsikan bahwa anda mau menghindar darinya atau mau melakukan hal yang lain.

  • Badan harus terbuka

Saat berbicara pastikan badan anda terbuka (bukan seperti bahu ditarik ke dalam atau cenderung membungkuk) karena jika terbuka maka orang didepan anda tertarik untuk berbicara dengan anda.

  • Saat meeting hindari melihat pada jam

Ini seperti anda menganggap bahwa meeting ini membosankan dan anda mau mencari cara untuk menghindar darinya.

  • Sentuh sedikit di bahunya

Ketika sedang ada pembicaraan atau sentuh tangannya sedikit saja seperti ketukan kepada tangan ini akan membuat seperti akrab.

  • Naikan alis mata saat menyapanya

Ini ekspresi muka yang sering sekali saya sharingkan saat menyapa orang baru dan ini sangat cepat sekali membuat menjalin hubungan. Kenapa itu bisa terjadi? Karena mereka akan beranggapan bahwa kita dan orang tersebut sudah kenal lama.

Pernah perhatikan saat anda berpapasan dengan teman satu kantor anda Ketika anda mau menuju ke toilet, anda secara tidak sengaja akan menaikkan alis mata seperti sebuah salam perkenalan.

 

Bayangin ga, jika kita berkomunikasi dengan orang lain dengan body language yang tepat maka Sebagian kesuksesan sudah terjadi.

Bagi Anda yang ingin mendapatkan artikel terbaru terkait NLP dari Coach Antonius Arif dapat bergabung dalam WA Group https://chat.whatsapp.com/JZ1Ks4QJubl6842uKDRMly

Bagaimana sih Berkomunikasi untuk Mengatasi Orang Sulit?

Bagaimana sih Berkomunikasi untuk Mengatasi Orang Sulit?

By Coach Antonius Arif

Pernah gak sih komunikasi dengan orang yang sulit diajak bicara (bukan tidak bisa bicara tetapi sikap kekerasan kepala mereka). Dan ini sering sekali terjadi ketika berkomunikasi dengan staf atau berbicara dengan divisi lain bahkan ketika kita berbicara, orang itu seakan-akan tidak mau membantu kita sama sekali.

Bahkan saya pun pernah mempunyai staf yang ketika saya minta dia melakukan sesuatu malah diajak berdebat dahulu. Wah kalau saya tidak belajar NLP komunikasi bisa bisa saya sudah sering bertengkar sama dia (dan memang pernah bertengkar keras sekali tapi hanya satu kali), rasanya konyol sekali menghadapi orang orang seperti itu.

Apa sih yang bisa kita lakukan secara NLP ?

seperti yang saya sudah jelaskan diawal bahwa ketika kita berkomunikasi dengan orang lain kita harus memegang beberapa prinsip sukses dan saya akan mengulas sedikit karena sudah pernah ada ditulisan saya di bab sebelumnya.

Maka prinsip yang kita pakai adalah…

  1. Pisahkan niat dari perilaku, dimana kita pisahkan perilaku kasar orang tersebut dari niatnya dan saya yakin niat dia baik walau perilakunya salah. Sama seperti ibu mencuri susu untuk anaknya. Perilakunya salah tetapi niatnya positif. (bukan niat mencuri ya tapi niat memberi makan kepada anaknya). Jadi mau sekesel apapun, kita pegang prinsip ini agar kita lebih tenang saat berkomunikasi.
  2. Peta bukan area yang sebenarnya, dimana saya harus mengali informasi dahulu apa yang dia ketahui tentang hal yang didiskusikan atau tidak disetujui. Sehingga kita mempunyai kesamaan persepsi maka pembicaraan menjadi lebih mudah.
  3. Selalu ada niat positif dari sebuah tindakan, sama seperti no 1 tadi, kita harus melihat niat positifnya apa. Seperti contoh : orang merokok, niat positifnya untuk menjadi rileks. Ada orang yang marah marah dan niat positifnya untuk mempertahankan diri (karena orang yang marah marah karena sebenarnya dia memproteksi dirinya sendiri)
  4. Resisten, adalah tandanya kurang terjalin hubungan yang akrab, ini kunci awal saat berkomunikasi dengan orang sulit. Bahkan saya dulu pernah bekerja menjadi GM dimana staf saya wuihhh super sulit. Bahkan boss saya pun sempat mau pecat dia dan dia tidak disukai oleh teman teman di satu kantor karena suka ngaduin atau ngejelek jelekin mereka dan diadu domba sama dia.

Saya tahu cara untuk bisa dekat dengannya adalah jalin hubungan baik dulu dengan dia, mengerti tentang dia. Dan berhasil disaat itulah ketika saya berbicara apapun, orang itu cenderung mendukung pendapat saya dan mau melakukan perintah yang saya berikan.

Nah, kita sudah belajar mindset yang harus dimiliki saat berkomunikasi dengannya dan sekarang kita belajar Langkah Langkah apa yang harus dilakukan secara NLP agar komunikasi bisa terjalin dengan baik.

Saya sharingkan beberapa langkahnya :

  1. Bersikap tenang dan menggunakan Teknik Frame yang baik saat berkomunikasi dengan mereka. Contoh : orang yang saya ajak bicara adalah orang yang baik (walau kita tahu tidak seperti itu, ingat Pygmalion)
  2. Pahami dari sudut orang tersebut dengan bertanya kepadanya apa yang menjadi alasan dari motivasi mereka melakukan itu. Ingat orange solution dan melakukan pendekatan dari sana.
  3. Lakukan Agreement Frame (Menyetujui orang tersebut), ketika terjadi perdebatan lakukan anda selalu menyetujui pendapat mereka dan setelah itu langsung anda arahkan kearah yang anda mau.
  4. Pahami mereka secara penuh dengan melakukan empathic listening, dengarkan mereka dan selalu memunculkan kepedulian kita kepadanya
  5. Ajak berdiskusi untuk menemukan alternatif ke 3 yang win – win – win, teknik ini yang digunakan oleh Stephen Covey dan menurut saya ini teknik yang menarik untuk kita gunakan. Saya sharingkan tahap-tahap yang bisa kita lakukan.
  6. Temukan INTENSI, seperti orange solution cari tahu apa intensi atau yang memotivasi dia melakukan hal itu. Jadi kita pisahkan niat (intensi) mereka dengan perilakunya
  7. Hormati intensi mereka dengan mengatakan saya hargai motivasi mereka
  8. Brainstorming alternatif-alternatif pilihan yang Ekologis dengan berdiskusi Bersama untuk menentukan solusi yang sesuai dengan motivasi tersebut
  9. Temukan solusi Bersama dan menyetujui Bersama

Contoh  :

Ada seorang suami isteri yang sedang liburan panjang, dimana sang isteri ingin pergi ke rumah ibunya, ibunya sudah tua dan dia ingin menghabiskan waktu dengan ibunya. Sedangkan suaminya ingin pergi memancing Bersama anak anak. Dan ketika terjadi perbedaan tadi maka kebanyakan yang sering kita lakukan adalah suami mengalah untuk ikut Bersama istrinya atau istrinya mengalah dan ikut kepada suaminya.

Dan ini adalah hal yang tidak win win maka didiskusikan apa alasan suami ingin memancing Bersama anak anak dan isterinya? Dia ingin punya waktu keluarga Bersama sama dan ketika ditanya istrinya karena dia tidak mau menyesal kalau ibunya sudah tiada dan tidak sempat Bersama ibunya. Maka setelah itu mereka semua saling menghormati motivasi atau intensi masing masing dan mereka Bersama sama mencari alternatif solusi untuk mengatasi hal tersebut.

Maka solusi yang bisa muncul adalah suami, istri dan anak anak mengajak ibu mertua untuk ikut mancing atau suami dan anak anak pergi memancing dilokasi dekat tinggal ibu mertua, atau minggu ini suami, istri dan anak anak pergi memancing dan minggu depan istrinya pergi ke tempat ibunya dan suaminya yang urus anak anak dirumah.

Dari cerita ini pasti andapun sudah punya banyak alternatif yang bisa digunakan dalam berkomunikasi, yang penting adalah kita mempunyai mindset yang tepat sehingga yang lain akan jadi mudah.

Bagi Anda yang ingin mendapatkan artikel terbaru terkait NLP dari Coach Antonius Arif dapat bergabung dalam WA Group https://chat.whatsapp.com/JZ1Ks4QJubl6842uKDRMly

Artikel selanjutnya…. Klik disini

Bagaimana cara menerapkan Teknik Inokulasi?

Bagaimana Cara Menerapkan Teknik Inokulasi?

By Coach Antonius Arif

Ini dia cara yang bisa kamu gunakan dalam menerapkan Teknik Inokulasi.

  1. Persiapkan dugaan kemungkinan keberatan.

Silahkan ditulis apa saja kemungkinannya, contoh:

    1. ide yang anda sampaikan tidak bisa jalan di kami,
    2. terlalu mahal dan buang buang biaya,
    3. kami tidak punya orang yang mengerjakan itu dan keberatan keberatan lainnya. Pada tahap ini persiapan benar benar dibutuhkan
  1. Setelah mengumpulkan kemungkinan keberatan dan saat anda mau melakukan presentasi dengan teknik yang disharingkan di tulisan sebelumnya, Anda nyatakan kemungkinan keberatan tersebut. Contoh kita lanjutkan yang diatas :
    1. ada beberapa customer kami berpikir bahwa ide ini tidak bisa dijalankan dengan tempat mereka,
    2. ada beberapa orang yagn berpendapat bahwa hal ini terlalu mahal dan buang buang biaya.
    3. Ketika kami mau mempresentasikan hal ini ada beberapa orang yang berpendapat bahwa mereka tidak mempunyai orang untuk mengerjakannya.
  2. Lalu lanjutkan dengan Anda menyetujui pendapat tersebut dan tambahkan kata tetapi , dimana kata tetapi itu akan menghilangkan kalimat atau pernyataan didepannya. Contoh dari kasus yang diatas.
    1. Sayapun kalau jadi mereka juga setuju, tetapi …..
    2. Sayapun tidak mau mengatakan ini murah dan wajar mereka berpendapat itu karena belum tahu manfaatnya buat mereka, tetapi ….
    3. Wajar mereka berpendapat itu karena otomatis akan menambahkan keribetan dari sisi Perusahaan, tetapi
  3. Kemudian beri alasan kenapa mereka harus setuju dengan kita dan kita meminta ijin untuk memaparkan, contoh :
    1. Ketika mereka mendengar penjelasan kami, mereka menjadi berubah pikiran dan menyetujui kami dan ijinkan kami sharingkan ide ini sampai akhir dan jika ada yang mau ditanyakan kami siap menjawabnya
    2. Setelah mendengar presentasi kami serta penghematan yang terjadi dan mereka biasanya setuju dengan kami dan malah antusias untuk segera menerapkannya. Ijinkan kami menjelaskan lebih dalam
    3. Begitu mereka mendengarkan pemaparan kami mereka malah melihat penghematan apa yang terjadi dari sisi Perusahaan dan jika diijinkan kami menjelaskan lebih dalam maka kami akan menjelaskannya untuk anda
  4. Akhiri dengan bujukan tersirat sambil anda anggukan kepala, contoh
    1. Boleh saya lanjutkan pak? (sambil angguk kepala 3 kali)
    2. Setujukan pak? (sambil angguk kepala 3 kali)
    3. Masuk akalkan pak? (sambil angguk kepala 3 kali)

TAHUKAH ANDA?

Sullivan Nod adalah teknik penjualan yang dirancang untuk mendorong orang membeli barang tertentu dengan kekuatan sugesti bawah sadar. Ini paling sering digunakan dalam industri makanan, meskipun juga muncul di industri lain, mulai dari butik hingga tempat parkir mobil. Jika dijalankan dengan baik, Sullivan Nod sangat halus sehingga konsumen bahkan tidak menyadarinya, dan membuat customer menjadi setuju. Teknik ini dikembangkan oleh Tom Sullivan, seorang konsultan yang bekerja di bisnis restoran.

Sullivan merancang teknik ini sebagai cara untuk meningkatkan penjualan makanan pembuka, minuman, dan item lainnya yang dapat dengan cepat menaikkan harga keseluruhan label di sebuah restoran. Hal ini membuat Sullivan Nod populer di kalangan pramusaji yang ingin menaikkan label mereka untuk mendapatkan tip yang lebih tinggi, dan hal ini juga umum terjadi di kalangan bartender, yang terkadang menerima bonus karena menjual lebih banyak minuman beralkohol kelas atas. Anggukan Sullivan dapat digunakan oleh pelayan untuk mendorong pembelian barang yang lebih mahal.

Mekanisme Sullivan Nod cukup sederhana. Saat customer membaca menu, dan mereka melihat kepada kita dan pelayan tersebut cukup mengangguk sedikit, sekitar 10-15 derajat, ketika item yang diinginkan tercapai. Anggukan tersebut harus cukup halus sehingga tidak menonjol, namun tetap terlihat oleh konsumen. Menurut Sullivan, pelanggan merespons anggukan tersebut sekitar 65%, membeli barang yang ditunjukkan berapa pun biayanya.

Bagaimana jika anda mempresentasikan sesuatu dan mereka mengajukan ketidak setujuan atau keberatan mereka?

Sebelum kita menjawab hal ini, dalam berkomunikasi ada beberapa frame yang kita harus jaga selama percakapan agar dalam situasi apapun kita tetap bisa berkomunikasi dengan baik.

  1. Jaga hubungan tetap baik
  2. Ketika ada ketidaksetujuan mereka, kita persiapkan mental mereka bahwa wajar mereka butuh klarifikasi atau kejelasan lebih dalam. Karena biasanya yang bertanya itu adalah mereka tertarik tapi mereka tidak tahu tujuan percakapan ini apa untuk mereka?
  3. Ciptakan keselarasan dengan menghindari kata tetapi dan lebih baik menggunakan kata dan. Karena kata tetapi artinya anda tidak setuju dan walaupun anda tidak setuju sekalipun lebih baik kita jaga dengan menggunakan kata dan. Hanya memang kalau di inokulasi kita menggunakan kata tetapi karena inokulasi itu adalah pernyataan anda sendiri dan anda tidak setuju dengan pernyataan anda sendiri.

Nah ini yang menarik, ketika dalam percakapan yang sudah ada rancang dengan baik ternyata mereka tetap saja ada hal yang mereka tidak setuju. Maka apa yang bisa kita lakukan? Sebenarnya banyak sekali teknik yang bisa kita gunakan saat terjadi ketidak setujuan apalagi dengan menggunakan Teknik NLP. Saya akan sharingkan salah satu teknik sederhana yang bisa kita lakukan yaitu Teknik Reframing.

Cara melakukannya ketika ada keberatan yang muncul :

  1. Agreement frame, menyetujui keberatan mereka atau menselaraskan keberatan mereka
  2. Dilanjutkan dengan kata “Dan”
  3. Berikan alasan penolakan anda
  4. Akhiri dengan bujukan tersirat seperti “ya kan, benar kan? Masuk akalkan? Setuju kan?” dan lanjutkan dengan Sullivan nod

Contoh :

Keberatan : Perusahaan kami tidak ada orang yang mengerjakannya

Atasi keberatan : Saya sependapat dengan pemikiran anda dan saat kami membantu memberikan pelatihan agar program tersebut bisa dijalankan apalagi ini akan menghemat biaya Perusahaan hingga 30% yang berarti penghematan sekian milyar per tahunnya, jadi masuk akalkan? (angguk kepala 3 kali)

Dan saya tambahkan juga beberapa contoh Teknik mengatasi keberatan….. Artikel selanjutnya

Bagi Anda yang ingin mendapatkan artikel terbaru terkait NLP dari Coach Antonius Arif dapat bergabung dalam WA Group https://chat.whatsapp.com/JZ1Ks4QJubl6842uKDRMly

Disney Strategies on Action – Penerapan Dalam Dunia Bisnis

Disney Strategies on Action

Bagaimana penerapannya dalam dunia usaha?

By Coach Antonius Arif

Baca artikel sebelumnya… Disney Strategies on Action

 

Saya akan sharingkan konsepnya dan nanti kita akan kembangkan untuk melakukan coaching atau mencari sebuah ide kreatif.

Contoh kasus : Bagaimana meningkatkan penjualan

  • Dreamer, Anda ingin berimajinasi secara bebas tentang cara meningkatkan penjualan. Ide yang mungkin muncul :
    • Menciptakan kampanye iklan yang luar biasa dan unik yang akan menarik perhatian banyak orang.
    • Mengembangkan produk atau layanan tambahan yang dapat memenuhi kebutuhan pelanggan dengan cara baru.
    • Menjalin kemitraan dengan bisnis terkait untuk menciptakan strategi bersama yang menguntungkan.
  • Reality (Realis), untuk menerjemahkan ide-ide ini menjadi konsep yang lebih praktis:
    • Evaluasi anggaran yang tersedia untuk promosi dan pengembangan produk atau layanan baru.
    • Pilih salah satu ide, misalnya, mengembangkan produk tambahan, dan tentukan cara untuk merancang dan memproduksi produk tersebut.
    • Tentukan strategi pemasaran dan distribusi yang realistis untuk produk tambahan atau kampanye iklan
  • Critic, tahap ini kita mengkritik ide dan rencana yang sudah dibuat
    • Apakah kampanye iklan atau produk tambahan ini memiliki potensi untuk menarik perhatian pelanggan dan meningkatkan penjualan?
    • Apakah kita telah memperhitungkan risiko, seperti apakah ide ini sesuai dengan merek atau apakah ada pesaing yang kuat di pasar?
    • Apakah rencana pemasaran dan distribusi cukup efektif dan realistis?

Nah menarik kan? Dan tahap ini bisa kita ulang ke dream, reality dan critic sampai dapat hasil yang kita inginkan. Dan bagaimana jika kita gunakan dalam coaching? Ini beberapa pertanyaan yang bisa anda gunakan

 

DREAMER :

Apa yang Anda inginkan?

Apa yang mau dibahas?

Hasil akhirnya seperti apa yang Anda imajinasikan?

 

REALITY :

Apa rencana Anda?

Yang akan Anda lakukan?

Apa saja strategi untuk melakukannya?

Kapan mau hal itu terjadi? Dengan siapa saja Anda melakukan?

 

CRITIC :

Apa hambatan untuk melakukannya?

ada tidak kemungkinan Anda tidak melakukannya?

Apa kelemahan rencanamu?

Bagaimana memastikan Anda melakukannya?

Yakin Anda bisa melakukannya?

 

Selamat berlatih dan menggunakan konsep ini ya!!

Bagi Anda yang ingin mendapatkan artikel terbaru terkait NLP dari Coach Antonius Arif dapat bergabung dalam WA Group https://chat.whatsapp.com/JZ1Ks4QJubl6842uKDRMly

 

Mengali Informasi atau Menemukan Motivasi

Menggali Informasi

Menggali Informasi atau Menemukan Motivasi

by Coach Antonius Arif

2. Menggali Informasi atau Menentukan Motivasi 

Ada 2 orang kakak dan adik Wanita sedang bertengkar karena berebutan satu buah jeruk. Mereka berdua ribut begitu heboh sampai akhirnya ayahnya datang dan marah kepada mereka berdua. Kira kira menurut teman teman yang membaca.

Apa yang akan dilakukan ayahnya untuk memisahkan hal tersebut? Pasti ada yang mengatakan jeruknya diambil ayahnya biar kedua duanya tidak dapat, ada yang mengatakan jeruknya dibagi dua sama ayahnya. Tapi apakah itu fair? Tidak! Ini adalah simulasi yang sering sekali digunakan dalam pelatihan negosiasi dengan Teknik NLP yang disebut orange solution.

Kenapa ini bisa terjadi? Hal ini bisa terjadi karena ayahnya yang datang yang harusnya menjadi penengah tetapi langsung bertindak tanpa bertanya kepada anak anak yang rebut tersebut. Sedangkan yang dianjurkan adalah bertanya kepada kedua anak tersebut, sebenarnya apa sih yang dimau oleh kedua anak tersebut?

Ketika ayahnya bertanya kepada anak tersebut, memang kaka mau buat apa jeruk itu? Dan dia jawab dia membutuhkan untuk garnish kue nya dan adiknya membutuhkan jeruk itu karena mau buat juice jeruk. Nah dari sini kita belajar bahwa kakaknya bisa mendapat kulit jeruk untuk buat garnish dan adiknya mendapat buahnya dan inilah yang win win solution. Hal ini bisa terjadi jika kita menggunakan Teknik bertanya dengan metode NLP.

Yuk kita bahas lebih detail!

Dalam NLP ada Teknik untuk bertanya sehingga, ketika ada sebuah pernyataan tertentu kita bisa melakukan dengan Teknik bertanya agar informasi yang mau disampaikan bisa kita ketahui dulu tujuannya. Dalam NLP kita sebut Tekniknya Meta Model simplified

Jenis jenis pertanyaan Meta model Simplified

  • Pertanyaan Memahami detail : Bagaimana, apa, kapan, dimana, siapa spesifiknya?

Pertanyaan ini membantu anda untuk menemukan generalisasi dan mencari yang fakta yang sesungguhnya sehingga membantu anda menemukan apa yang sesungguhnya dikepala mereka.

Contoh : saya merasa tidak perlu barang itu

Pertanyaan yang bisa diajukkan : apa spesifiknya yang dimaksud tidak perlu barang ini?

  • Pertanyaan sumber informasi tidak ada : Kata siapa? Menurut siapa?

Pertanyaan ini membantu untuk seseorang yang menganggap itu sebagai fakta sehingga dia menyadari bahwa itu sekedar opini.

Contoh : Dia tidak suka dengan saya

Pertanyaan yang bisa diajukkan : Kata siapa dia tidak suka dengan kamu?

  • Pertanyaan Generalisasi : Semua orang? Selalu? Tak pernah? Tak satupun? Semuanya? Tak serangpun?

Kata-kata yang muncul karena terlalu mengeneralisasi secara berlebihan. Dan kata-kata yang muncul seperti “selalu”, “tidak pernah”, “tidak seorangpun”

Contoh : Orang itu tidak pernah percaya dengan saya

Pertanyaan yang bisa diajukkan : tidak pernah? Selalu?

  • Pertanyaan Klarifikasi : Apa yang anda maksudkan dengan itu?

Tujuan pertanyaan diatas untuk mengklarifikasikan apa yang orang pikirkan yang bisa jadi karena pemberian makna berlebihan (distorsi)

Contoh : saya bisa mati karena ini

Pertanyaan yang bisa diajukkan : apa yang anda maksudkan bisa mati karena ini?

  • Pertanyaan Membandingkan : Dibandingkan dengan siapa? Dibandingkan dengan apa?

Orang-orang senang membatasi kemampuan dirinya sehingga kita membuka pikiran orang bahwa masih ada kemungkinan untuk melakukannya.

Contoh : saya ini tidak pintar

Pertanyaan yang bisa diajukkan  : dibandingkan dengan siapa?

  • Pertanyaan Memahami Fakta : Bagaimana anda tahu?

Untuk membuka fakta yang sebenarnya atas kejadian tertentu. Karena orang selalu berasumsi bahwa dia mengetahui sesuatu tentang dirinya.

Contoh : saya ini dilahirkan tidak pintar

Pertanyaan yang bisa diajukkan : Bagaimana anda tahu bahwa anda dilahirkan tidak pintar?

  • Pertanyaan Pembatasan diri : Apa yang menghentikan anda? apa yang akan terjadi jika anda bisa?

Ini bisa digunakan untuk orang yang mengatakan “saya tidak bisa….” saya tidak mampu…. “

Contoh : saya tidak bisa untuk berjualan

Pertanyaan yang bisa diajukkan: Apa yang menghentikan anda ? Dan apa yang akan terjadi jika anda bisa?

  • Pertanyaan kebulatan tekad : Apa yang terjadi jika anda melakukannya? apa yang akan terjadi jika anda tidak melakukannya?

Ini dipakai untuk ketika mereka sudah mulai untuk memutuskan untuk melakukan sesuatu. Khususnya jika mereka masih mengatakan “harus”

Contoh : saya harus tetap fokus dipekerjaan saya

Pertanyaan  yang bisa diajukkan: apa yang akan terjadi jika anda harus tetap fokus dipekerjaan anda? apa yang akan terjadi jika anda tidak melakukannya.

Nah sekarang tinggal kita latih agar lebih lancar dalam mengali informasi sehingga mencegah terjadinya kesalahpahaman atau Ketika kita mempresentasikan sebuah ide dan kita tahu apa mereka sudah lakukan atau belum.

Bagi Anda yang ingin mendapatkan artikel terbaru terkait NLP dari Coach Antonius Arif dapat bergabung dalam WA Group https://chat.whatsapp.com/JZ1Ks4QJubl6842uKDRMly

Kenapa Mengumpulkan Informasi Begitu Penting? – Informasi

Kenapa Mengumpulkan Informasi Begitu Penting?

Kenapa Tidak Langsung Beritahu Saja Sih?

By Coach Antonius Arif

 

Pada suatu siang saya datang ke kantor baru kami dan saya melihat ada kabel jaringan internet yang berantakan dibelakang kursi yang saya duduki dan kabel tersebut bukan dipasang rapi menyusuri tembok dan lewat loteng. Jadi saya melihatnya begitu berantakan. Begitu saya melihat itu, saya jengkel sekali dan langsung panggil salah satu staf saya yang biasa merapikan berkaitan hal itu.

Ketika saya panggil, saya tanya kepadanya “Iwan, kenapa kabel itu melintang dan berantakan. Kamu pasang gitu aja ga bisa. Rapikan dong, kan bisa lewat jendela yang rapi. Rapikan dan saya tidak mau terlihat berantakan”

Ketika saya bicara itu, Iwan terdiam lalu mencoba merapikan. Dan selidik punya selidik ternyata yang memasang bukan dia tetapi kawannya, Martin. Dan setelah beberapa saat, Iwan samperin saya bersama Martin dan berkata kepada saya “Pak, gak bisa pak. Saya sudah coba tadi dan tidak bisa”

Ketika saya dengar itu, jengkel saya muncul dan saya berpikir “hal seperti itu saja tidak bisa”. Lalu saya katakan kepadanya, “Gitu aja gak bisa, sini kasih saya. Saya yang pasang”

Begitu saya coba pasang eh ternyata memang tidak bisa karena saya mau tidak mau harus membolongi dinding kantor dengan bor dan saya tidak mau kantor dibolongin pakai bor. Jadi Ketika saya gak bisa, saya jadi malu hati dengan Iwan dan Martin.

 

Mengumpulkan Informasi

 

Lalu saat sore saya samperin Iwan dan saya minta maaf karena kejadian itu. Dari sini saya belajar satu hal, bahwa sebelum saya mau menyampaikan pendapat maka saya harus mencari informasi dahulu, kenapa tidak dikerjakan dan jangan langsung diberitahu (kemungkinan) kesalahannya.

Karena memang belum tentu salah ya kan? Begitu juga ketika jadi anak buah, pasti kita pernah juga mengalami atasan kita yang kita rasa kaya sok tahu padahal yang disarankan sudah kita lakukan, benar kan anda pernah merasakan itu?

Itulah kenapa mengali informasi atau mengali motivasi saat percakapan menjadi penting. Dan tulisan saya sebelumnya membahas tentang menjalin hubungan dan sekarang tahap kedua adalah mengumpulkan informasi atau menemukan apa motivasi mereka.

Bagi Anda yang ingin mendapatkan artikel terbaru terkait NLP dari Coach Antonius Arif dapat bergabung dalam WA Group https://chat.whatsapp.com/JZ1Ks4QJubl6842uKDRMly

 

 

Komunikasi Persuasif : 5 Langkah Komunikasi Persuasif

Komunikasi yang Persuasif

By Coach Antonius Arif

Pada suatu malam ada seseorang yang berdiskusi dengan saya berkaitan dengan presentasi atau ide yang dia sampaikan sering sekali ditolak oleh manajemen sehingga dia merasa lebih baik dia tidak memberikan ide kalau tidak diminta.  Saya coba tanya sama dirinya, bagaimana cara dia mempresentasikanya? Dan sesuai dugaan saya, isi konten presentasinya adalah ide yang dia punya dan dia sharingkan dan pada saat menjelaskan itu sepertinya sudah terlihat bahwa ini akan makan biaya cost yang sangat tinggi dan sebelum selesai menjelaskan dampak jika dilakukan ide tersebut sudah keburu ditolak.

Dan saya tahu bahwa ini sering sekali terjadi Ketika kita sudah di level manager atau bahkan dilevel yang lebih tinggi. Sayapun dulu sering mengalami peristiwa-peristiwa seperti itu apalagi jika belum belajar komunikasi dengan metode NLP. Kenapa? Karena saya tidak memahami apa values yang penting buat management dalam memutuskan sesuatu dan NLP menjelaskan apa itu values dan itu ada dipenjelasan saya sebelumnya berkaitan dengan filter.

Bahkan Ketika saya sebagai pemimpin, tim saya juga sering mengalami penolakan dari saya sampai saya jelaskan apa value value yang paling penting buat saya dalam mengambil keputusan. Dan ini akan saya ulas lebih dalam mengenai values dan pokok percakapan yang saya mau bahas adalah bagaimana cara berkomunikasi yang efektif.

komunikasi yang persuasif

Dalam NLP ada 5 langkah untuk komunikasi yang persuasif :

  1. Menjalin hubungan, bagaimana Teknik Teknik yang harus dilakukan untuk menjalin hubungan baik dengan orang lain
  2. Mengali informasi atau mengali motivasi, menemukan informasi atau yang melatarbelakangi sebuah Tindakan.
  3. Menyajikan ide, bagaimana cara menyajikan atau mempresentasikan sebuah ide yang bisa diterima oleh orang yang mendengarkan
  4. Mengatasi perbedaan, cara mengatasi sebuah perbedaan sehingga mereka bisa menyetujui apa yang informasi yang kita sajikan.
  5. Menutup percakapan & Call to action, bagaimana cara menutup percakapan dan membuat orangnya untuk segera bertindak.

Kita akan setiap tahap satu persatu agar lebih jelas dengan berbagai contoh yang kami berikan diartikel selanjutnya ya! baca artikel selanjutnya

Bagi Anda yang ingin mendapatkan artikel terbaru terkait NLP dari Coach Antonius Arif dapat bergabung dalam WA Group https://chat.whatsapp.com/JZ1Ks4QJubl6842uKDRMly