Mengali Informasi atau Menemukan Motivasi

Menggali Informasi

Menggali Informasi atau Menemukan Motivasi

by Coach Antonius Arif

2. Menggali Informasi atau Menentukan Motivasi 

Ada 2 orang kakak dan adik Wanita sedang bertengkar karena berebutan satu buah jeruk. Mereka berdua ribut begitu heboh sampai akhirnya ayahnya datang dan marah kepada mereka berdua. Kira kira menurut teman teman yang membaca.

Apa yang akan dilakukan ayahnya untuk memisahkan hal tersebut? Pasti ada yang mengatakan jeruknya diambil ayahnya biar kedua duanya tidak dapat, ada yang mengatakan jeruknya dibagi dua sama ayahnya. Tapi apakah itu fair? Tidak! Ini adalah simulasi yang sering sekali digunakan dalam pelatihan negosiasi dengan Teknik NLP yang disebut orange solution.

Kenapa ini bisa terjadi? Hal ini bisa terjadi karena ayahnya yang datang yang harusnya menjadi penengah tetapi langsung bertindak tanpa bertanya kepada anak anak yang rebut tersebut. Sedangkan yang dianjurkan adalah bertanya kepada kedua anak tersebut, sebenarnya apa sih yang dimau oleh kedua anak tersebut?

Ketika ayahnya bertanya kepada anak tersebut, memang kaka mau buat apa jeruk itu? Dan dia jawab dia membutuhkan untuk garnish kue nya dan adiknya membutuhkan jeruk itu karena mau buat juice jeruk. Nah dari sini kita belajar bahwa kakaknya bisa mendapat kulit jeruk untuk buat garnish dan adiknya mendapat buahnya dan inilah yang win win solution. Hal ini bisa terjadi jika kita menggunakan Teknik bertanya dengan metode NLP.

Yuk kita bahas lebih detail!

Dalam NLP ada Teknik untuk bertanya sehingga, ketika ada sebuah pernyataan tertentu kita bisa melakukan dengan Teknik bertanya agar informasi yang mau disampaikan bisa kita ketahui dulu tujuannya. Dalam NLP kita sebut Tekniknya Meta Model simplified

Jenis jenis pertanyaan Meta model Simplified

  • Pertanyaan Memahami detail : Bagaimana, apa, kapan, dimana, siapa spesifiknya?

Pertanyaan ini membantu anda untuk menemukan generalisasi dan mencari yang fakta yang sesungguhnya sehingga membantu anda menemukan apa yang sesungguhnya dikepala mereka.

Contoh : saya merasa tidak perlu barang itu

Pertanyaan yang bisa diajukkan : apa spesifiknya yang dimaksud tidak perlu barang ini?

  • Pertanyaan sumber informasi tidak ada : Kata siapa? Menurut siapa?

Pertanyaan ini membantu untuk seseorang yang menganggap itu sebagai fakta sehingga dia menyadari bahwa itu sekedar opini.

Contoh : Dia tidak suka dengan saya

Pertanyaan yang bisa diajukkan : Kata siapa dia tidak suka dengan kamu?

  • Pertanyaan Generalisasi : Semua orang? Selalu? Tak pernah? Tak satupun? Semuanya? Tak serangpun?

Kata-kata yang muncul karena terlalu mengeneralisasi secara berlebihan. Dan kata-kata yang muncul seperti “selalu”, “tidak pernah”, “tidak seorangpun”

Contoh : Orang itu tidak pernah percaya dengan saya

Pertanyaan yang bisa diajukkan : tidak pernah? Selalu?

  • Pertanyaan Klarifikasi : Apa yang anda maksudkan dengan itu?

Tujuan pertanyaan diatas untuk mengklarifikasikan apa yang orang pikirkan yang bisa jadi karena pemberian makna berlebihan (distorsi)

Contoh : saya bisa mati karena ini

Pertanyaan yang bisa diajukkan : apa yang anda maksudkan bisa mati karena ini?

  • Pertanyaan Membandingkan : Dibandingkan dengan siapa? Dibandingkan dengan apa?

Orang-orang senang membatasi kemampuan dirinya sehingga kita membuka pikiran orang bahwa masih ada kemungkinan untuk melakukannya.

Contoh : saya ini tidak pintar

Pertanyaan yang bisa diajukkan  : dibandingkan dengan siapa?

  • Pertanyaan Memahami Fakta : Bagaimana anda tahu?

Untuk membuka fakta yang sebenarnya atas kejadian tertentu. Karena orang selalu berasumsi bahwa dia mengetahui sesuatu tentang dirinya.

Contoh : saya ini dilahirkan tidak pintar

Pertanyaan yang bisa diajukkan : Bagaimana anda tahu bahwa anda dilahirkan tidak pintar?

  • Pertanyaan Pembatasan diri : Apa yang menghentikan anda? apa yang akan terjadi jika anda bisa?

Ini bisa digunakan untuk orang yang mengatakan “saya tidak bisa….” saya tidak mampu…. “

Contoh : saya tidak bisa untuk berjualan

Pertanyaan yang bisa diajukkan: Apa yang menghentikan anda ? Dan apa yang akan terjadi jika anda bisa?

  • Pertanyaan kebulatan tekad : Apa yang terjadi jika anda melakukannya? apa yang akan terjadi jika anda tidak melakukannya?

Ini dipakai untuk ketika mereka sudah mulai untuk memutuskan untuk melakukan sesuatu. Khususnya jika mereka masih mengatakan “harus”

Contoh : saya harus tetap fokus dipekerjaan saya

Pertanyaan  yang bisa diajukkan: apa yang akan terjadi jika anda harus tetap fokus dipekerjaan anda? apa yang akan terjadi jika anda tidak melakukannya.

Nah sekarang tinggal kita latih agar lebih lancar dalam mengali informasi sehingga mencegah terjadinya kesalahpahaman atau Ketika kita mempresentasikan sebuah ide dan kita tahu apa mereka sudah lakukan atau belum.

Bagi Anda yang ingin mendapatkan artikel terbaru terkait NLP dari Coach Antonius Arif dapat bergabung dalam WA Group https://chat.whatsapp.com/JZ1Ks4QJubl6842uKDRMly

Komunikasi Persuasif : 5 Langkah Komunikasi Persuasif

Komunikasi yang Persuasif

By Coach Antonius Arif

Pada suatu malam ada seseorang yang berdiskusi dengan saya berkaitan dengan presentasi atau ide yang dia sampaikan sering sekali ditolak oleh manajemen sehingga dia merasa lebih baik dia tidak memberikan ide kalau tidak diminta.  Saya coba tanya sama dirinya, bagaimana cara dia mempresentasikanya? Dan sesuai dugaan saya, isi konten presentasinya adalah ide yang dia punya dan dia sharingkan dan pada saat menjelaskan itu sepertinya sudah terlihat bahwa ini akan makan biaya cost yang sangat tinggi dan sebelum selesai menjelaskan dampak jika dilakukan ide tersebut sudah keburu ditolak.

Dan saya tahu bahwa ini sering sekali terjadi Ketika kita sudah di level manager atau bahkan dilevel yang lebih tinggi. Sayapun dulu sering mengalami peristiwa-peristiwa seperti itu apalagi jika belum belajar komunikasi dengan metode NLP. Kenapa? Karena saya tidak memahami apa values yang penting buat management dalam memutuskan sesuatu dan NLP menjelaskan apa itu values dan itu ada dipenjelasan saya sebelumnya berkaitan dengan filter.

Bahkan Ketika saya sebagai pemimpin, tim saya juga sering mengalami penolakan dari saya sampai saya jelaskan apa value value yang paling penting buat saya dalam mengambil keputusan. Dan ini akan saya ulas lebih dalam mengenai values dan pokok percakapan yang saya mau bahas adalah bagaimana cara berkomunikasi yang efektif.

komunikasi yang persuasif

Dalam NLP ada 5 langkah untuk komunikasi yang persuasif :

  1. Menjalin hubungan, bagaimana Teknik Teknik yang harus dilakukan untuk menjalin hubungan baik dengan orang lain
  2. Mengali informasi atau mengali motivasi, menemukan informasi atau yang melatarbelakangi sebuah Tindakan.
  3. Menyajikan ide, bagaimana cara menyajikan atau mempresentasikan sebuah ide yang bisa diterima oleh orang yang mendengarkan
  4. Mengatasi perbedaan, cara mengatasi sebuah perbedaan sehingga mereka bisa menyetujui apa yang informasi yang kita sajikan.
  5. Menutup percakapan & Call to action, bagaimana cara menutup percakapan dan membuat orangnya untuk segera bertindak.

Kita akan setiap tahap satu persatu agar lebih jelas dengan berbagai contoh yang kami berikan diartikel selanjutnya ya! baca artikel selanjutnya

Bagi Anda yang ingin mendapatkan artikel terbaru terkait NLP dari Coach Antonius Arif dapat bergabung dalam WA Group https://chat.whatsapp.com/JZ1Ks4QJubl6842uKDRMly

Hati-Hati! Bahasa Tubuh Ketika Berkomunikasi

Hati-Hati! Bahasa Tubuh Ketika Berkomunikasi

By Coach Antonius Arif

Seperti pembahasan sebelumnya dalam NLP Komunikasi, bahwa komunikasi bukan saja cuma perkataan tetapi juga termasuk body language bahkan porsinya cukup besar dalam pengintepretasikan komunikasi. Oleh sebab itu ada beberapa body language atau bahasa tubuh  yang sangat tidak disarankan ketika berkomunikasi.

Hal-hal yang tidak disarankan saat berkomunikasi :

  • Melihat sekeliling ruangan 

Ketika saat berkomunikasi dengan orang lain malah celingak celinguk melihat sekeliling ruangan dan bukan focus kepada orang yang diajak bicara. Ini menunjukkan ketidak seriusan saat bicara.

  • Tidak melakukan eye contact

Ketika berbicara cenderung menunduk ini menunjukkan pemalu atau ada yang mau disembunyikan atau Ketika berbicara malah menghindari tatapan mata saat setelah menyampaikan sesuatu ini juga menunjukkan ketidakjujuran

  • Melihat ke mobile phone 

Bayangkan dalam meeting malah kita terfokus kepada telpon atau melihat gadget bahkan saya sering melihat saat meeting online malah mengecek hape. Ini kecanduan yang tidak baik dan dianggap tidak sopan dan tidak perhatian

  • Tidak mendengarkan 

Ketika orang tersebut menyampaikan sesuatu kita malah sibuk dengan percakapan atau pertanyaan bukan mendengarkan apa yang mereka katakan. Dimana kita bisa mengangguk dan sedikit melakukan paraphrasing (menggulang kalimat mereka). Hal ini bisa membuat kita kehilangan project dari awal.

  • Bicara terlalu cepat

Bicara terlalu cepat itu bagus karena akan terlihat seperti orang yang antusias tetapi kalau tidak ada jeda (pause) maka orang akan kehilangan ketertarikan berbicara dengan anda. Maka jika anda bicara cepat maka anda harus sedikit sedikit ada jeda atau pause khususnya 2-3 kalimat pastikan ada titik atau berhenti saat menyampaikan hal penting

  • Tidak menjaga jarak aman

Ketika berbicara khususnya dengan lawan jenis pastikan jaga ruang anda dengan dia dan jangan masuk ke zona pribadi mereka dan usahakan selalu di zona sosial atau kalau mau masuk ke zona personal paling tidak 1,5 meter. Menurut Edward T. Hall yang dukutip oleh Nageshwar Rao (2009), terdapat empat zona jarak dalam berkomunikasi :

Bahasa Tubuh Ketika Berkomunikasi

  • Zona Intim (intimate) yaitu mulai jarak 0 hingga 1 ½ kaki (sekitar 45,5 cm).
  • Zona Personal yaitu 1 ½ kaki hingga 4 kaki (sekitar 124 cm),
  • Zona Sosial yaitu mulai 4 kaki hingga 12 kaki (sekitar 378 cm),
  • Zona Publik yang dihitung mulai 12 kaki dan seterusnya.

 

  • Kurang merespon

Jadi seperti nomor 5 ketika berkomunikasi pastikan anda ada sedikit merespon mereka dengan anggukan kepala atau sedikit suara seperti “o ya, hmm, ok dan lain lain” karena jika kita tidak merespon maka orang berasumsi anda kurang perhatian

  • Terlalu banyak mengatakan “Tetapi”

Ini bahaya sekali Ketika bercakap cakap dan menggunakan kata tetapi ini membuat anda seperti tidak setuju dengan pendapat mereka. Apapun yang mereka sampaikan kalau kita katakan tetapi membuat mereka merasa anda tidak pernah setuju dengan mereka

  • Tubuh Tertutup

Ketika berbicara tangan dilipat, badan agak bungkuk ke depan atau kaki dilipat. Ini membuat orang yang diajak bicara menjadi tidak nyaman karena seakan akan anda sudah tidak setuju dengan apa yang akan anda bicarakan

  • Badan selonjoran atau tidak tegak – maka orang akan berpersepsi anda adalah orang yang tidak antusias.
  • Tidak senyum – ini menunjukan bahwa anda adalah orang yang tidak ramah.
  • Masuk ke ruangan dengan jalan pelan – ini juga menunjukkan anda bukan orang yang antusias
  • Hindari memegang bagian wajah saat bicara – khususnya area hidung, dagu ini diasumsikan anda tidak jujur atau memegang kerah diasumsikan anda gugup
  • Jangan mengosok pangkuan – Ketika berbicara hindari mengosok gosok pangguan ini menunjukkan anda tidak percaya diri

Ini adalah beberapa body language atau bahasa tubuh yang harus kita hindari saat berkomunikasi dengan Teknik NLP.

Bagi Anda yang ingin mendapatkan artikel terbaru terkait NLP dari Coach Antonius Arif dapat bergabung dalam WA Group https://chat.whatsapp.com/JZ1Ks4QJubl6842uKDRMly

Komunikasi Non Verbal

Komunikasi tidak melulu perkataan tetapi juga non verbal

Ketika berbicara atau berkomunikasi dengan orang lain bukan sekedar berbicara dengan suara yang kita keluarkan tetapi ada beberapa komunikasi non verbal yang sampaikan saat berbicara dan dampaknya pun bisa berbeda dengan kata yang anda sampaikan. Mungkin maksud Anda baik tapi ketika berbicara dengan intonasi atau body language tertentu efeknya bisa berbeda.

Menurut penelitian Albert Mehrabian sehingga dibuat model 7-38-55 Communication Models bahwa hanya 7% perkataan orang lain berdampak kepada perasaan dan sikap seseorang tetapi orang lebih berdampak melalui 38% berdasarkan intonasi dan tinggi rendah suara dan 55% lebih berdampak melalui body language kita. Buktinya Anda bisa nonton tv dan tanpa suara sekalipun Anda bisa menguraikan apa yang terjadi pada orang tersebut.

Hmmm menarik kan?

Jadi dalam tulisan ini saya mau fokuskan 4 hal saat berbicara dengan orang lain :

  • Komunikasi Non Verbal dengan Hand Gesture

Ketika berbicara saya selalu menganjurkan tangan ditaruh kita letakan diatas meja dan saat berbicara tangan bisa membantu mengilustrasikan. Saya beri contoh Ketika kita mau menunjukkan besar maka tangan kita bisa terbuka sambil menunjukkan tentang besar dan begitu juga Ketika kita bicara masa lalu, maka kita menggunakan tangan menunjuk masa lalu (misal: tangan terbuka dan mengarah ke kiri) dan Ketika berbicara masa depan tangan menunjuk masa depan (misal : tangan terbuka dan mengarah ke kanan).

komunikasi non verbal

Dan begitu juga ketika mau berbicara peningkatan maka tangan kita bisa mengarah ke atas dan Ketika berbicara penurunan maka tangan menunjuk ke bawah. Didalam NLP ini disebut spatial anchor dan sangat membantu saat menjelaskan sehingga akan sangat jelas apa yang dimaksudkan

  • Ekspresi Wajah

saat berbicara dengan orang lain, ekspresi muka menjadi bagian yang tak kalah penting karena akan mendukung dengan perkataan yang kita ucapkan. Saya akan sharingkan tips ekspresi muka saat berkomunikasi. Saat menyapa pertama kali kita harus memunculkan smiling face atau wajah tersenyum.

komunikasi non verbal

Saya mempraktekkan ini didepan kaca sampai menggunakan pendekatan yang sering digunakan untuk maskapai penerbangan atau crew hotel yang disebut 225 yang artinya membuka mulut kita 2 cm ke kiri dan 2 cm ke kanan dan tahan 5 detik. Saat awal ini tidak mudah, tapi saya berlatih terus didepan kaca sehingga Ketika berhadapan dengan orang lain saat menyapa smiling face ini yang saya mulai bahkan via telponpun saya pasti lakukan smiling face.

Lalu setelah itu baru kita muka netral tidak ada emosi apapun dan Ketika saat orang berbicara serius maka saya ekspresikan muka dengan serius dan eye contact saya menatap orang tersebut lalu mendengarkan mereka. Begitu juga Ketika ada yang bertanya kepada saya, saat saya mulai diawal langsung saya senyum dahulu dan Ketika pertanyaannya seperti memprovokasi sekalipun saya akan pasang muka netral dan saat mau menjawab saya langsung senyum dahulu dan mengucapkan makasih pertanyaannya dan baru menjawab.

Begitu juga Ketika kita orang yang berbicara sedang menceritakan kabar gembira maka ekspresi muka saya adalah gembira dengan dibantu intonasi suara gembira juga

  • Tonality

Cara mengekspresikan suara saat berbicara. Memang lebih mudah kalau ditunjuk langsung. Intinya Ketika kita bicara sedih kan tidak mungkin suaranya gembira? Tapi pelan dan menunjukkan kesedihan. Begitu juga Ketika berbicara profitnya ini bagus maka saya akan berbicara dengan nada excited khususnya Ketika berbicara profitnya bagus.

  • Body language

Bahasa tubuh yang bisa saya sharingkan beberapa Gerakan tubuh yang membantu dalam berkomunikasi khususnya Bahasa tubuh yang positif :

komunikasi non verbal

    • Postur terbuka. Bersikaplah santai, tapi jangan membungkuk. Duduk atau berdiri tegak dan letakkan tangan Anda di sisi tubuh. Hindari berdiri dengan tangan di pinggul, karena hal ini dapat menunjukkan agresi atau keinginan untuk mendominasi
    • Jabat tangan yang erat. Menunjukkan bahwa kamu adalah orang yang antusias tapi ingat, jangan berlebihan saat mengengamnya.
    • Pertahankan kontak mata yang baik. Cobalah untuk menahan pandangan orang lain selama beberapa detik. Ini akan menunjukkan kepada mereka bahwa Anda tulus dan berkomitmen.
    • Jangan menyentuh wajah. Jika Anda melakukan hal ini saat menjawab pertanyaan, itu bisa dianggap sebagai tanda ketidakjujuran. Meskipun hal ini tidak selalu terjadi, Anda tetap harus menghindari mengutak-atik rambut atau menggaruk hidung, agar Anda menunjukkan sifat dapat dipercaya.

So, inilah kenapa berkomunikasi menjadi menarik khususnya Ketika dengan orang lain dan NLP bisa membantu memahami lebih mudah

Sering Salah Persepsi Saat Berbicara?

Salah Persepsi

Sering Salah Persepsi Saat Berbicara?

Sadar gak sih ketika berkomunikasi kita sering mengalami kesalahan apa yang kita terima? Kita pikir ‘ooo maksudnya A’ tapi ternyata maksudnya adalah B. Dan membuat Ketika terjadi percapakan sering salah persepsi dan tak jarang bisa terjadi pertengkaran atau praduga yang tak benar.

Menurut NLP itu terjadi karena setiap manusia mempunyai peta dunia masing masing dalam pikiran kita, dan itu terjadi karena didalam peta dunia kita namanya Filter didalam pikiran yang didalamnya ada Generalization, Distortion, Deletion.

Apa itu masing masing? Kita kupas satu per Satu!

Generalisasi : Generalisasi terjadi ketika satu pengalaman spesifik mewakili keseluruhan pengalaman. Atau satu pengalaman yang digeneralisasikan keseluruhan.

Contoh : ketika kita melihat ada orang yang telat hadir saat meeting. Saat itu anda mengeneralisasikan sebagai tukang telat atau selalu telat. Nah bahayanya kalau seperti ini adalah membuat kita ketika melabel orang tertentu seakan akan dia berbuat salah. Hal ini yang menjadi bahaya sehingga ketika kita berkomunikasi dengan mereka sudah menganggap bahwa orang ini tidak bisa diandalkan.

Atau contoh lain lagi, ketika tim kita bekerja dengan kita dan saat anda menyampaikan suatu masukan kepada tim dan beberapa jam kemudian ketika mereka mengerjakan dan dia masih melakukan hal yang kita tegor. Maka kita menganggap bahwa orang ini tidak mau mendengar apa yang kita kasih tahu. Jadi harus gimana dong? Nah nanti dengan Teknik NLP kita kupas lebih dalam·

  • Distorsi

Penempelan makna terhadap suatu kejadian atau situasi tertentu. Contoh : masih ingat contoh orang yang kita beritahu dan dia tidak melakukan yang kita tegor? Lalu karena hal itu kita memberi pemaknaan bahwa orang tersebut keras kepala. Atau saat terjadi pasangan kita melihat lawan jenis langsung kita beri pemaknaan tukang selingkuh.

Atau mengerjakan matematika saat sekolah dulu kemudian Ketika kita dapat nilai jelek maka kita mengatakan bahwa saya bodoh dalam matematika dan inilah yang membuat sejak saat itu menjadi benci dengan matematika. Ini yang membuat Ketika kita berkomunikasi menjadi mengalami kesulitan bahkan bisa menghambat berkomunikasi karena sudah keburu diberi label·

  • Deletion

Penghapusan informasi yang kita dengar dan ini dilakukan dengan tidak sengaja. Contoh : saya BT banget, Ketika kita mendengar kalimat itu maka orang itu berasumsi BT karena sama Boss dimana kebetulan dia baru saja keluar dari ruang boss dan pasti kita berasumsi dia BT dengan boss.

Dan kita kadang langsung menjawab “ memang boss nge BT in banget hari ini” padahal dia mau cerita bahwa BT karena macet banget diperjalanan pagi ini. Inilah yang kita sebut deletion. Jika kita lihat seperti ini bahaya banget kan asumsi kita dalam berkomunikasi bisa saja menjadi salah. Belum lagi dalam peta dunia orang masing masing masih ada filter lainnya menurut NLP·

  • Belief

Dimana setiap orang mempunyai keyakinan yang dia percayai terhadap segala sesuatu dan ini menjadi filter saat berbicara. Ketika dia belief bahwa dia orang bodoh maka Ketika berbicara maka dia sudah minder dahulu dan Ketika ada orang yang berbicara hal tertentu kepadanya maka dia sudah menanggap orang itu lagi menuduh dia bodoh.

Contoh : saya pun menganggap diri saya tidaklah pintar karena saya punya pengalaman dimasa lalu Ketika belajar dan ujian nilai saya tidak bagus. Maka kalau saya mau jadi terbaik maka saya harus disiplin sehingga Ketika orang belajar 1 kali saya bisa 3-4x dan ini menjadi kebiasaan saya hingga hari ini. Walau saya sudah tidak punya mindset bahwa saya bodoh tapi kebiasaan disiplin itu telah membentuk diri saya sekarang.·

  • Experience

Pengalaman yang terjadi dalam hidup kita yang membuat kita menilai untuk melakukan sesuatu berdasarkan pengalaman masa lalu.

Contoh : Ketika saya berbicara dengan tim dan tim melakukan kesalahan karena dia tidak mengerti maka setiap ada orang baru, saya memutuskan untuk menjelaskan secara detail dan ditest. Dan setiap keputusan saya didasarkan dengan apa yang terjadi dimasa lalu·

  • Metaprogram

Internal program didalam pikiran yang memfilter informasi yang masuk ke dalam diri dan otak kita bekerja berdasarkan filter ini.

Contoh : ada orang yang bekerja secara prosedur jadi bekerja harus dari A lalu ke B dan C atau SOP banget kalau bekerja jadi Ketika disuruh melakukan sesuatu tanpa SOP sepertinya dia akan mengalami kesulitan·

  • Values

Nilai nilai yang penting dalam diri kita yang membuat kita bekerja berdasarkan nilai nilai yang kita miliki. Contoh : Spiritual menjadi penting buat saya, sehingga Ketika melakukan sesuatu apapun maka saya melihat berdasarkan apakah ini sesuai dengan spiritual atau Tuhan. Nah nanti dalam artikel berikutnya akan saya perjelas lebih dalam lagi.

Komunikasi Ada Prosesnya Bukan Sekedar Bicara

Komunikasi ada prosesnya bukan sekedar bicara

Komunikasi Ada Prosesnya

Pernahkah anda berkomunikasi dengan orang lain dan sering mengalami salah paham dengan apa yang dia katakan. Baru saja beberapa hari yang lalu saya menonton di tiktok ada seorang pria berumur menyampaikan satu kalimat bahwa Paus Fransiskus mau memberkati pasangan LGBT dengan sambil memberikan link berita sebagai rujukan.

Karena saya tahu salah satu berita bisa menjadi simpang siur kalau saya hanya menonton diawal saja dan langsung menumpahkan ketidaksetujuan saya. Kok Paus sebagai pemimpin tertinggi Katolik bisa begitu? Saya terus baca beritanya dan isi beritanya juga sama sampai saya cari berita diluar negeri apa begitu? Begitu saya baca berita luar negeri kok sepertinya bukan itu maksudnya? Tapi saya simpan didalam hati dan saya tidak komentar dahulu walau didalam hati saya sudah muncul prasangka yang kurang tepat pada situasi tersebut.

Persis tadi pagi saya menonton video tiktok dimana orang yang membuat heboh tersebut membuat klarifikasi persis seperti berita yang saya baca diartikel luar negeri, dan dia menyebutkan bahwa Paus Fransiskus memberi berkat itu maksudnya jika ada orang yang LGBT dan datang kepada Pastor atau Romo dan meminta diberkati secara pribadi (bukan berkat untuk merestui pernikahan ya) maka diijinkan. Yang diberkati adalah orangnya ya bukan perilakunya karena mereka itu sama sama anak Adam. Dan tidak tertutup kemungkinan setelah diberkati malah hati mereka tersentuh dan berubah untuk bertobat.

Jujur Ketika saya lihat ini saya merasa dosa karena sudah ada sedikit keraguan kepada pemimpin tertinggi tersebut karena hasil dari berita yang disampaikan tadi. Abis nonton itu saya langsung berdoa dan bertobat. Inilah ngerinya kalau sebuah komunikasi tidak tahu cara menyampaikan dan tidak tahu cara prosesnya seperti yang saya gambarkan diatas.

NLP membantu untuk kita memahami sebuah komunikasi bukan sekedar berbicara, Komunikasi Ada Prosesnya dan dengan NLP kita kupas gimana caranya agar tidak terjadinya kesalahpahaman tersebut

Yuk kita kupas satu satu untuk memahaminya, ada istilah istilah dari gambar tersebut dan saat saya jelaskan gambar tersebut :

  1. Sender & Recipient adalah orang yang berkomunikasi dimana sender yang menyampaikan sesuatu dan receipient adalah orang yang mendengar informasi tersebut dan memberi tanggapan atau merespon atau istilahnya memberi feedback dari perkataan sender yang dia dengar
  2. Channel adalah kanal komunikasi via langsung tatap muka atau via online meeting atau via telp atau bahkan via chating. Dan semua media mempunyai noise atau gangguan
  3. Noise adalah gangguan yang mungkin muncul Ketika berkomunikasi. Dan nanti saya akan gambarkan secara detail
  4. Encoding adalah ide yang ada dikepala kita dan dikomunikasikan kepada orang lain berdasarkan budaya, intonasi, kecepatan atau gaya Bahasa tertentu dan juga arti tertentu.
  5. Decoding adalah dimana komunikasi yang diterima diartikan oleh pendengarnya. Dimana kalau gaya Bahasa berbeda saja maka artinya bisa berbeda. Contoh jika saya berkomunikasi dengan partner saya berkebangsaan Singapore atau Malaysia, saya lebih prefer mereka berkomunikasi dengan saya menggunakan Bahasa Inggris karena Ketika ke dalam Bahasa Melayu, wah tingkat kesalahan saya menjadi tinggi dan saya tidak memahami Persis apa yang mereka maksudkan. Bahkan contoh dengan karyawan saya dari daerah Aceh, dan Ketika menyampaikan sesuatu kepada saya, saya tidak memahami apa yang dia maksudkan dan kadang dia juga sebaliknya kepada saya.

Jadi kita sudah lihat ya, dalam komunikasi jika kita tidak memahami Teknik NLP dengan baik maka kita pasti akan mengalami kesulitan seperti ini dan tingkat kesalahan akan menjadi semakin tinggi. Dan nanti saya akan bahas lebih dalam kenapa seseorang bisa mempunyai pemahaman yang berbeda dan secara NLP akan kita bahas lebih dalam. Kita balik lagi ke dampak pemilihan Channel atau kanal komunikasi dengan kemungkinan noise.

Metode

Situasi Kemungkinan Noise
Tatap muka secara langsung

Dikeramaian (coffee shop, pasar, suara lalu lintas)

Suara mesin kopi, focus melihat orang lalu Lalang, diajak berbicara dengan orang lain

Ditempat privat (ruang meeting)

Pas jam makan siang mulai memikirkan lapar atau mau makan apa, pas jam pulang memikirkan tentang pulang dan macet

Tatap muka via online meeting

Dengan berbagai aplikasi

Koneksi internet, camera mati, sedang mengerjakan sesuatu

Telpon

Menggunakan aplikasi

Koneksi internet

Secara langsung

salah persepsi karena tidak melihat muka dan tidak paham tentang emosi mereka

Texting

Dengan berbagai aplikasi

Tidak mengetahui maksud sesungguhnya karena huruf besar dan kecil. Dan terlalu banyak emoticon bahkan terlalu banyak tanda baca

Saya pernah ada orang yang mengetik apapun hurufnya besar semua dalam chating dan biasanya jika huruf besar semua artinya marah marah tapi saya tahu orang itu sudah berumur ada kemungkinan orang itu gaptek atau tidak memahami jadi persepsi kita bisa berbeda.

Begitu juga jika texting kita tidak dibalas saja kita bisa punya persepsi macam macam. Jadi berkaitan hal ini menjadi sangat penting sekali dalam komunikasi khususnya dengan Teknik NLP, komunikasi ada prosesnya.

Mindset Komunikasi ala NLP

Mindset Komunikasi ala NLP

Apa sih NLP ? NLP adalah kependekan dari Neuro Linguistic Programming. Banyak orang yang menyebut NLP sebagai the science of cchievement ada juga yang menyatakan the handbook of human mind dan penciptanya sendiri Dr Richard Bandler menyebutkan sebuah studi yang mempelajari pengalaman seseorang yang bersifat subyektif. Atau bisa saya katakan ada seseorang menghadapi situasi tertentu, dia bisa berpikir berbeda, menghadapi berbeda dan bahkan berbicara atau menanggapi berbeda.

Ada orang yang Ketika menghadapi permasalahan malah nangis, ada juga yang menghadapi permasalahan malah santai atau malah cenderung cuek, ada orang yang malah masuk rumah sakit karena terlalu stress. Setiap orang mempunyai strategi atau cara yang berbeda beda Ketika menghadapi sesuatu. Nah bisa bayangkan ga, NLP itu juga mempelajari tentang hal itu dan kita bisa memodeling seseorang yang expert dibidang tertentu dan kita tiru mereka dan kitapun bisa seperti mereka.

O ya? Iya! Itu yang menarik dari NLP.

Konteks kali ini saya akan bicara apa sih yang ada dipikiran seseorang Ketika dalam berkomunikasi? Ini prinsip dasar yang kita sebut presuposisi NLP sehingga Ketika menghadapi situasi tertentu, dia bisa bertindak mengikuti prinsip prinsip dan asas yang digunakan oleh NLP.

Skill Komunikasi

Saya akan kupas satu persatu mindset yang bisa digunakan dalam komunikasi dan cara mengaplikasikannya.

– Menghargai model dunia orang lain, apa maksudnya ini?

Ketika seorang NLP’ers menghadapi permasalahan, mereka mencari tahu dulu apa yang mendasari seseorang bisa berpikir atau bertindak tertentu. Karena seorang NLP sangat percaya bahwa setiap manusia mempunyai model dunia (baca: pengalaman dan situasi yang berbeda dengan setiap orang bahkan seorang kembar sekalipun bisa berbeda). Jadi sebelum menjudge atau melabel seseorang kita perlu tahu dan memahami dulu dengan mencari informasi ke dirinya.

– Makna suatu komunikasi didapat dari respon yang didapatkan,

Maksudnya adalah Ketika kita mau berbicara sesuatu, kita bukan sekedar nyeplos atau berkata kata saja tetapi harus lihat apa dampaknya Ketika kita sampaikan itu. Jadi karena kata tengahnya adalah linguistic maka kita perlu pelan pelan dan memahami arti setiap kata yang mau kita sampaikan dan dampaknya apa.

Saya beri contoh : jika saya berbicara kepada seseorang bahwa kamu kalau presentasi tuh jelek atau kalimat kedua presentasi yang kamu sampaikan benar benar berguna banget dan kalau boleh beri saran sedikit biar yang kamu sampaikan itu benar benar diterima orang lain maka kamu bisa lakukan a,b, c. nah dari dua kalimat tadi, kira kira mana yang akan lebih bisa diterima?

Bisa bayangin ga jika bicara ini ke pasangan, salah bicara bisa tidur di sofa hihihi

– Peta bukan area yang sebenarnya, ini juga menarik.

Anggaplah setiap orang mempunyai peta GPS terhadap sesuatu misal : ada yang menganggap asuransi itu penting tapi ada yang menganggap asuransi itu merugikan. Ini dampaknya untuk setiap orang berbeda.

Jika kita berbicara dan berjualan kepada orang yang punya persepsi kurang tepat dan kita malah ngotot maka hasilnya bisa jadi kontra produktif. Makanya kita harus memahami dulu peta mereka. Gimana memahami peta mereka? Ya bertanya apa yang mendasari pemikiran seperti itu. Dengan begitu akan lebih mudah memahami isi pikiran masing masing.

– Setiap perilaku mempunyai maksud baik, ketika seseorang menghadapi masalah dan bertindak tertentu. Kita harus melihat pasti tindakannya maksudnya baik walau perilakunya tidak tepat. Saya beri contoh : boss marah marah kepada karyawan yang kerjanya tidak efektif. Mungkin karyawannya kesel, marah melulu bossnya.

Padahal kalau karyawannya mau cari tahu, boss itu marah marah karena lagi memikirkan gimana caranya membayar gaji karyawan dan Ketika dia melihat ada hal yang tidak beres maka dia berasumsi ini pasti juga salah satu hal yang menyebabkan bisnis tidak ramai atau bisnis menjadi problem.

– Tidak ada klien yang resisten, yang ada adalah komunikasi yang tidak fleksibel. Saya beri contoh: mungkin anda mencoba mendekatkan diri dengan seseorang dan anda bingung mau menciptakan percakapan apa, anda bingung bagaimana memulai percakapan. Jadi tidak ada orang yang sebenarnya menolak anda, itu terjadi cara kita berbicara dan cara menyampaikan atau berkomunikasi menjadi penting.

Saya sering sekali mencoba cara A, trus ubah cara B jika kurang berhasil dan terus mencari cara sampai saya berhasil berkomunikasi dengan orang itu.

Jadi jangan kita mencap atau melabel orang itu ga mau berkomunikasi dengan kita tetapi kitanya saja yang kurang fleksibel.

Nah ini beberapa yang saya sharingkan yang bisa menjadi dasar dalam berkomunikasi. Paling tidak ini menjadi salah satu guidance yang membantu kita apalagi dengan Teknik NLP