NLP for Life – Penyebab kegagalan dan Mengantisipasinya.

Salam Performance!

Kemaren saya sudah bahas tentang bangkit dari kegagalan, dan sekarang saya akan membahas kenapa sih orang bisa gagal secara terus menerus. Dan ini saya pelajari dari pengalaman hidup saya dan pengalaman hidup alumni yang saya bantu untuk mencapai titik tertinggi mereka serta belajar dari NLP karena Neuro linguistic Programing banyak membuka mata saya dan saya belajar dari NLP utk hidup saya dan banyak orang.

NLP Leadership Indonesia

Belajar dari kegagalan

Bila kita bahas dari sudut NLP, apa sih yang menyebabkan orang selalu gagal? Ada beberapa penyebab kenapa orang selalu merasa gagal.

  1. Tidak punya Outcome. Yang saya suka dari NLP adalah sebelum melakukan sesuatu, kita harus tentukan dulu apa tujuan (outcome) anda. Banyak yang gagal karena mereka tidak menentukan apa yang mereka mau. Wajar kenapa menjadi gagal karena tidak tahu apa yang dimau. Mau mencapai kemana? Lah tidak jelas tujuannya.
  2. Tidak Fleksibel. Begitu sudah punya tujuan (outcome) dan begitu gagal tidak sesegera mungkin mencari jalan lain untuk berhasil. Yang terjadi malah melakukan dengan cara yang sama. Misal: gagal mendidik anak, anda tetap pakai cara yang sama terus menerus sehingga kegagalan mendidik anak akan terulang terus. Atau dalam penjualan anda menjual dan gagal, anda tidak menggunakan cara yang lain. Tidak cukup fleksibel untuk mencapai tujuan
  3. Kekurangan alternatif sumber daya. Ini yang juga saya sering temukan. Sudah gagal dan tidak tahu jalan lain. Maka gagal sudah pasti akan terulang lagi. Kenapa begitu? Karena banyak orang yang tidak mau belajar utk memperbaiki tetapi lebih senang menyalahkan orang lain dibandingkan belajar ilmu baru. Ini sama spt ketika awal karir menjadi trainer, sy dinilai kurang bagus mengajarnya dan saya improve terus dengan belajar ilmu baru dg guru2 terbaik dalam mendeliver dan presentasi.
  4. Menyalahkan orang lain atas kegagalannya. Tidak mau bertanggungjawab kenapa gagal. Jika bertanggungjawab maka akan lebih mudah berhasilnya.
  5. Punya rasa takut berlebihan. Sudah tahu semua langkah diatas tetapi tidak berani melangkah. Terlalu banyak mental block yang menghambat diri kita dan tidak tahu cara melepaskannya
  6. Banyak luka batin. Orang yang banyak luka batin kadang menutupi kegagalan mereka dan tidak tahu apa yang harus dilakukan dengan marah2. Kenapa? Krn ini menutupi kelemahan mereka dan melakukan pembenaran dan rasionalisasi bahwa sudah melakukan segalanya. Yakin segalanya? Segalanya yang ditahu kan?

Dan hal itu sangat mudah dibereskan bila kita langsung menggunakan teknik NLP yang benar dan lebih mudah mencapai tujuan. Belajar NLP for life akan membuat hidup lebih hidup dan semua lebih mudah dan sederhana dengan Authentic NLP

Antonius Arif

Posted in NLP.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *