TIDAK PUNYA SKILL KOMUNIKASI?LEAERS YAKIN BERHASIL?

Ibarat nahkoda kapal sebagai pemimpin harus memiliki visi dan misi yang jelas untuk membawa perusahaan dalam sebuah kesuksesan. Yang artinya dalam mencapai visi misi pemimpin harus mampu skill komunikasi dan persuasif yang baik.

Coba bayangkan apa jadinya jika pemimpin tidak memiliki skill komunikasi yang baik? Repot bukan?

Dalam dunia bisnis kepemimpinan yang efektif tidak hanya melibatkan kemampuan mengatur dan mengarahkan, tetapi juga kemampuan untuk memengaruhi dan memotivasi orang lain. Salah satu pendekatan yang dapat membantu memperkuat keterampilan persuasif adalah Neuro Linguistic Programming (NLP).

Menurut Dr. Richard Bandler sebagai bapak NLP, menjelaskan bahwa (NLP) adalah “pemahaman tentang bagaimana manusia berbicara kepada diri mereka sendiri dan kepada orang lain.”

Mengapa Keterampilan Persuasif Penting dalam Kepemimpinan:

1. Membangun Hubungan:

Keterampilan persuasif membantu pemimpin membangun hubungan yang kuat dengan tim, rekan kerja, dan mitra bisnis. Dengan kemampuan untuk berkomunikasi dengan cara yang meyakinkan, pemimpin dapat memperoleh dukungan dan kepercayaan dari orang lain.

2. Mengatasi Perbedaan Pendapat:

Pemimpin sering dihadapkan pada situasi di mana perbedaan pendapat muncul. Kemampuan persuasif memungkinkan pemimpin untuk menyampaikan pandangan mereka dengan cara yang dapat meyakinkan orang lain untuk merangkul ide atau solusi yang diajukan.

3. Menginspirasi dan Memotivasi:

Keterampilan persuasif memungkinkan pemimpin untuk menginspirasi dan memotivasi tim mereka. Dengan menggunakan argumen yang kuat dan meyakinkan, pemimpin dapat merangsang semangat dan komitmen untuk mencapai tujuan bersama.

4. Menghadapi Tantangan Eksternal:

Pemimpin sering harus berinteraksi dengan pihak luar seperti pelanggan, investor, atau mitra bisnis. Keterampilan persuasif membantu pemimpin menghadapi situasi ini dengan percaya diri dan efektif.

5. NLP dalam Kepemimpinan:

NLP adalah suatu pendekatan psikologis yang menggabungkan pola pikir, bahasa, dan perilaku untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam konteks kepemimpinan, NLP dapat memberikan alat dan teknik untuk meningkatkan keterampilan persuasif pemimpin. Beberapa konsep NLP yang relevan antara lain:

• Modeling (Pemodelan):

Pemodelan melibatkan memahami dan meniru pola perilaku orang-orang yang telah berhasil dalam keterampilan tertentu. Dalam hal ini, pemimpin dapat menggunakan pemodelan untuk memahami bagaimana individu yang persuasif berkomunikasi dan beradaptasi dengan gaya mereka.

• Rapport (Hubungan Baik):

Konsep rapport dalam NLP adalah tentang membangun hubungan yang harmonis dan saling menghormati dengan orang lain. Pemimpin dapat menggunakan prinsip ini untuk membangun koneksi yang lebih dalam dengan anggota tim dan berkomunikasi dengan lebih efektif.

• Anchoring (Ancangan):

Ancangan adalah teknik di mana perasaan atau emosi tertentu dikaitkan dengan stimulus tertentu. Dalam kepemimpinan, pemimpin dapat menggunakan teknik ini untuk membangkitkan motivasi dan semangat dalam diri anggota tim dengan menggunakan stimulus tertentu, seperti kata-kata inspiratif atau gerakan tangan yang konsisten.

Kesimpulan keterampilan persuasif yang kuat adalah aspek penting dari kepemimpinan yang efektif karena dapat membantu pemimpin mengasah keterampilan ini melalui pemodelan, pendekatan yang membangun hubungan baik, dan teknik lainnya.

Salam performance

Kenapa Perlu Komunikasi? – Communication Skill

Mungkin kita bingung, buat apa belajar komunikasi?

Bukankah selama ini sudah belajar Bahasa Indonesia dari kecil jadi mungkin membuat kita merasa ragu buat apa belajar komunikasi?

Ini juga terjadi kepada saya sebelum saya mendalami Teknik Neuro linguistic Programming, dimana saya bekerja dibanyak perusahaan dan waktu awal-awal karir saya mengalami situasi, ketika berbicara dengan principal saya yang berkebangsaan Singapore, saya dikatakan kalau berbicara itu smoke.

Saya bingung apa maksud smoke itu? Setahu saya smoke itu kan asap. Lah saya tidak merokok kok dibilang berasap. Eh tahu tahunya setelah saya pahami arti tersebut bahwa saya dianggap kalau berkomunikasi suka tidak jelas dan berbicara seperti orang mengambang yang bisa dikatakan saya terlalu banyak berbicara premis minor baru premis mayor.

Apa sih itu? Nanti kita bahas lebih dalam lagi ketika sudah masuk ke materi pembahasan.

Saya ingin sharing ada satu cerita yang menarik. Waktu itu saya membaca ada satu buah tulisan di social media yang memberitahukan bahwa ayahnya begitu bangga dengannya sehingga memajang seluruh piagam yang dia miliki selama ini.

Lalu saya comment kepadanya menuliskan “Tidak sekalian ijazah dan sertifikat sertifikat?” dan dijawab “Iya coach, Alm papa saya hanya menaruh itu saja” dan saat saya membaca tulisan itu, saya seperti tidak menyadari sesuatu ada yang aneh tapi saya tidak paham apa yang aneh.

Lalu saya lanjut bekerja karena hari itu saya benar benar padat sekali. Eh tahu tahu ada yang telpon saya mengatakan bahwa ayahnya orang yang saya comment di facebook meninggal. Saya terkaget dan saya tanya sudah sejak kapan? Ternyata sudah lewat satu hari.

Nah loh! Berarti saat saya komen ayahnya sudah meninggal dong, kok saya tidak enggeh. Lalu saya baca lagi komennya dan saya baru enggeh, dia menuliskan Alm alias almarhum padahal saya tahu bahwa ayahnya masih hidup dan memang lagi mengalami sakit penyait. Astaga! Saya berasa bersalah banget saat itu karena saya tidak enggeh ada kata alm dan seperti hilang saja informasi itu yang dalam Teknik NLP disebut Deletion.

Apa itu? Nanti akan dibahas lebih detail lagi dalam tulisan saya ini. Saya yakin teman teman pernah mengalami peristiwa seperti ini kan? Inilah kenapa kita perlu belajar komunikasi. Kesalahpahaman dan perbedaan persepsi kadang bisa membuat orang menjadi berdebat bahkan tak jarang bisa terjadi kekerasan.

Belum lagi berkomunikasi via chating yang sekarang sering banget menjadi problem seperti ini kadang ada orang yang sedang chating satu persoalan lalu nambah lagi satu persoalan maka Ketika orang membalas juga sering tidak focus. Ini lagi membahas masalah yang mana? Dan tak jarang malah terjadi salah persepsi.

Pasti relate kan dengan situasi seperti ini?

Jadi banyak permasalahan komunikasi terjadi karena orang salah memahami situasi atau kondisi dengan baik sehingga jika kita tidak punya Teknik komunikasi yang tepat maka sudah pasti perselisihan paham bisa terjadi. Itulah tujuan buku ini dituliskan. Semoga bisa membantu proses berkomunikasi menjadi lebih efektif dan juga menggunakan pendekatan Neuro linguistic programming.

Belajar Komunikasi

Apa saja fungsi komunikasi sih?

  1. Membangun hubungan & kepercayaan, ketika bertemu dengan orang baru kita dapat berkomunikasi dengan baik sehingga orang percaya dengan apa yang kita sampaikan dan bisa membuat mudahnya menjalin hubungan yang baik serta tidak menjadi salah persepsi saat mendengarkan percakapan yang baik
  2. Mengidentifikaskan masalah & memecahkan masalah, mampu membuat kita menemukan apa yang menjadi akar masalah dan bagaimana menemukan solusi dari permasalahan.
  3. Komunikasi yang persuasi & efektif, komunikasi bukan sekedar berbicara tetapi bagaimana membuat komunikasi menjadi persuasive dan mempengaruhi orang lain sehingga mereka percaya dengan kita.
  4. Negosiasi, mempunyai kemampuan dalam bernegosiasi agar kita bisa menemukan titik temu yang sama dalam komunikasi yang kita lakukan dan sama sama win win win
  5. Mencapai tujuan, setiap pemimpin harus mempunyai kemampuan dalam berbicara sehingga tujuan Perusahaan agar lebih mudah tercapai dengan Teknik komunikasi.

Bayangkan ketika kita menjadi pemimpin serta mempunyai kemampuan itu semua,  maka tujuan pribadi bisa terwujud.