Sering Salah Persepsi Saat Berbicara?
Sadar gak sih ketika berkomunikasi kita sering mengalami kesalahan apa yang kita terima? Kita pikir ‘ooo maksudnya A’ tapi ternyata maksudnya adalah B. Dan membuat Ketika terjadi percapakan sering salah persepsi dan tak jarang bisa terjadi pertengkaran atau praduga yang tak benar.
Menurut NLP itu terjadi karena setiap manusia mempunyai peta dunia masing masing dalam pikiran kita, dan itu terjadi karena didalam peta dunia kita namanya Filter didalam pikiran yang didalamnya ada Generalization, Distortion, Deletion.
Apa itu masing masing? Kita kupas satu per Satu!
Generalisasi : Generalisasi terjadi ketika satu pengalaman spesifik mewakili keseluruhan pengalaman. Atau satu pengalaman yang digeneralisasikan keseluruhan.
Contoh : ketika kita melihat ada orang yang telat hadir saat meeting. Saat itu anda mengeneralisasikan sebagai tukang telat atau selalu telat. Nah bahayanya kalau seperti ini adalah membuat kita ketika melabel orang tertentu seakan akan dia berbuat salah. Hal ini yang menjadi bahaya sehingga ketika kita berkomunikasi dengan mereka sudah menganggap bahwa orang ini tidak bisa diandalkan.
Atau contoh lain lagi, ketika tim kita bekerja dengan kita dan saat anda menyampaikan suatu masukan kepada tim dan beberapa jam kemudian ketika mereka mengerjakan dan dia masih melakukan hal yang kita tegor. Maka kita menganggap bahwa orang ini tidak mau mendengar apa yang kita kasih tahu. Jadi harus gimana dong? Nah nanti dengan Teknik NLP kita kupas lebih dalam·
- Distorsi
Penempelan makna terhadap suatu kejadian atau situasi tertentu. Contoh : masih ingat contoh orang yang kita beritahu dan dia tidak melakukan yang kita tegor? Lalu karena hal itu kita memberi pemaknaan bahwa orang tersebut keras kepala. Atau saat terjadi pasangan kita melihat lawan jenis langsung kita beri pemaknaan tukang selingkuh.
Atau mengerjakan matematika saat sekolah dulu kemudian Ketika kita dapat nilai jelek maka kita mengatakan bahwa saya bodoh dalam matematika dan inilah yang membuat sejak saat itu menjadi benci dengan matematika. Ini yang membuat Ketika kita berkomunikasi menjadi mengalami kesulitan bahkan bisa menghambat berkomunikasi karena sudah keburu diberi label·
- Deletion
Penghapusan informasi yang kita dengar dan ini dilakukan dengan tidak sengaja. Contoh : saya BT banget, Ketika kita mendengar kalimat itu maka orang itu berasumsi BT karena sama Boss dimana kebetulan dia baru saja keluar dari ruang boss dan pasti kita berasumsi dia BT dengan boss.
Dan kita kadang langsung menjawab “ memang boss nge BT in banget hari ini” padahal dia mau cerita bahwa BT karena macet banget diperjalanan pagi ini. Inilah yang kita sebut deletion. Jika kita lihat seperti ini bahaya banget kan asumsi kita dalam berkomunikasi bisa saja menjadi salah. Belum lagi dalam peta dunia orang masing masing masih ada filter lainnya menurut NLP·
- Belief
Dimana setiap orang mempunyai keyakinan yang dia percayai terhadap segala sesuatu dan ini menjadi filter saat berbicara. Ketika dia belief bahwa dia orang bodoh maka Ketika berbicara maka dia sudah minder dahulu dan Ketika ada orang yang berbicara hal tertentu kepadanya maka dia sudah menanggap orang itu lagi menuduh dia bodoh.
Contoh : saya pun menganggap diri saya tidaklah pintar karena saya punya pengalaman dimasa lalu Ketika belajar dan ujian nilai saya tidak bagus. Maka kalau saya mau jadi terbaik maka saya harus disiplin sehingga Ketika orang belajar 1 kali saya bisa 3-4x dan ini menjadi kebiasaan saya hingga hari ini. Walau saya sudah tidak punya mindset bahwa saya bodoh tapi kebiasaan disiplin itu telah membentuk diri saya sekarang.·
- Experience
Pengalaman yang terjadi dalam hidup kita yang membuat kita menilai untuk melakukan sesuatu berdasarkan pengalaman masa lalu.
Contoh : Ketika saya berbicara dengan tim dan tim melakukan kesalahan karena dia tidak mengerti maka setiap ada orang baru, saya memutuskan untuk menjelaskan secara detail dan ditest. Dan setiap keputusan saya didasarkan dengan apa yang terjadi dimasa lalu·
- Metaprogram
Internal program didalam pikiran yang memfilter informasi yang masuk ke dalam diri dan otak kita bekerja berdasarkan filter ini.
Contoh : ada orang yang bekerja secara prosedur jadi bekerja harus dari A lalu ke B dan C atau SOP banget kalau bekerja jadi Ketika disuruh melakukan sesuatu tanpa SOP sepertinya dia akan mengalami kesulitan·
- Values
Nilai nilai yang penting dalam diri kita yang membuat kita bekerja berdasarkan nilai nilai yang kita miliki. Contoh : Spiritual menjadi penting buat saya, sehingga Ketika melakukan sesuatu apapun maka saya melihat berdasarkan apakah ini sesuai dengan spiritual atau Tuhan. Nah nanti dalam artikel berikutnya akan saya perjelas lebih dalam lagi.