Presentasi Solusi / Ide

Presentasi Solusi / Ide

By Coach Antonius Arif

Dalam beberapa tulisan saya yang lalu pernah membahas kesalahan seseorang saat melakukan presentasi kepada atasannya padahal presentasinya belum selesai. kita namakan saja Titis, saat itu dia sedang presentasi kepada atasannya untuk sebuah ide tentang pengembangan kemampuan atau kompetensi karyawannya tetapi sayangnya atasannya ketika mendengar presentasinya langsung menghentikannya karena dianggap yang dikerjakan oleh Titis tidak relevan dengan kemajuan Perusahaan.

Padahal Titis sudah mempersiapkan presentasi langsung kepada background masalah dan ide yang mau diterapkan padahal menurut atasan ini membuang buang uang dan tidak masuk akal di masa seperti ini. Dan juga cara menyampaikannya seperti muter-muter dan tidak terlihat ujungnya kemana. Apalagi seperti yang kita tahu jarang atasan yang bertanya kenapa karyawan mempresentasikan hal tersebut dan langsung memotong ditengah jalan. Dari kasus ini kita bisa belajar

  • Titis tidak tahu apa value kriteria yang penting bagi atasan dalam memutuskan.

Idealnya Titis harus mencari tahu apa kriteria yang paling penting bagi atasan saat memutuskan. Saya beri contoh pengalaman pribadi saya. Dahulu ada karyawan saya yang saya minta mencari hotel untuk lokasi acara. Setiap dia mencari hotel A salah, hotel B salah dan C adalah salah lagi. Jadi dia merasa serba salah.

Kemudian saya panggil dirinya dan saya menemukan apa hal yang menyulitkan dirinya kemudian saya meminta orang tersebut untuk bertanya kepada saya apa hal yang terpenting untuk saya dalam mencari hotel. Lalu saya katakan kepadanya “Hal yang penting untuk saya dalam hotel yang akan saya gunakan untuk pelatihan adalah murah, tempat pelatihan besar dan makanan banyak serta lokasi strategis” Lalu karena saya tahu ada kemungkinan dia akan salah cari maka saya tanya kepadanya “Berapa definisi murah?” Dia katakan Rp 350.000 /pax lalu saya jawab “Salah”

“Loh jadi berapa pak?” katanya Saya jawab “Rp 350.000 – Rp550.000 /pax” Kemudian dia catat. “Maksudnya makanan banyak itu berapa banyak? 5 macam?” Ujarnya. Saya jawab “Salah, makanan banyak adalah minimal 10 jenis makanan.” Lalu dia catat. Kemudian saya tanya lebih lanjut tempat besar maksudnya apa? Dia jawab “Ya sesuai dengan besar jumlah peserta” Saya jawab “Salah, tempat besar adalah jika peserta 10 maka bisa masuk untuk 20 orang dan jika memang hanya bisa 10 orang saja tetapi ada tempat diluar ruangan hotel untuk latihan dan cukup besar” Ooooo baru dia mengerti.

Nah kemudian saya bermain kasus, bagaimana jika tempat besar tapi harga Rp 650.000 makanan ada 15 jenis? Apa saya ok? Dijawab tidak. Betul kata saya. Bagaimana jika tempat Rp 350.000 /pax tapi lokasi pas 10 orang saja dan makanan hanya 8 jenis? Dijawab tidak. Yes, ini yang saya maksud dengan kriteria.

Jadi balik ke cerita awal, Titis kenapa dipotong oleh atasan karena dia tidak tahu kriteria atasan dan bisa jadi kriteria atasan tersebut adalah saving money dan profit. Sedangkan ketika dia presentasi dimulai langsung background dan solusi maka pikiran atasan adalah wah ini bakal buang cost.

Jadi gimana cara presentasinya? Kita akan jelaskan sebentar lagi!

  • Tidak bisa menempatkan apa manfaatnya buat audience.

Bahasa yang sering digunakan adalah WIIFM atau What Is It For Me dari sudut audience atau Bahasa Indonesianya kita sebut AMBAK : Apa Manfaatnya Buat Aku? Itu yang sering terjadi. Jadi ketika mempresentasikan sesuatu haruslah ada untuk kepentingan orang yang mendengar.

  • Titis mempresentasikannya seperti muter muter dan tidak to the point.

Ini yang sering terjadi sehingga atasan yang mendengarkan dibuat bingung, apa tujuan presentasi ini. Itu terjadi karena kurang tepat menaruh susunan premis. Apa itu? Saya akan kupas satu per satu. Ada istilah Premis Mayor dan Premis Minor. Apa itu masing masing?

    • Premis Mayor adalah pernyataan umum yang menjadi landasan argumen. Ini adalah pernyataan umum atau prinsip yang sering diterima sebagai kebenaran. Biasanya, premis mayor terletak pada posisi kedua dalam sebuah pernyataan yang mengikuti pola “Semua X adalah Y” atau “Tidak semua X adalah Y.” Contoh: “Semua manusia adalah makhluk rasional.”
    • Premis Minor : Pernyataan spesifik yang mendukung premis mayor. Ini adalah pernyataan yang memberikan informasi konkret atau fakta yang berkaitan dengan situasi atau kasus yang sedang dibahas. Biasanya, premis minor terletak pada posisi pertama dalam sebuah pernyatan deduktif. Contoh: “Saya adalah seorang manusia.”

Jadi ketika presentasi yang ideal adalah kita berikan satu landasan argument yang sesuai dengan problem mereka. Contoh : kita melihat terjadi kemerosotan penjualan yang kami lihat berdasarkan problem kompetensi yang kami ukur (ini premis mayor) dan lanjutkan data lanjutan argumennya (ini premis minor). Sedangkan Titis mempresentasikan “ saya melihat problem karyawan kebanyakan adalah berkaitan kompetensi karyawan yang tidak memadai dan langsung diberikan solusinya. Jadi tidak terlihat apa manfaatnya buat boss Perusahaan.

Jadi menarik sekali ya cara mempresentasikan sesuatu atau presentasi solusi. Dan membangun struktur argument yang bagus dengan pendekatan NLP kita bisa lakukan dengan 4MAT System.

Presentasi Solusi / Ide. Sumber gambar : https://www.google.co.id/url?sa=i&url=https%3A%2F%2F4mat4learning.com.au%2Fwhat-is-4mat%2F&psig=AOvVaw08B8DQ5hNdpKw_IJaD4Eak&ust=1698373590185000&source=images&cd=vfe&opi=89978449&ved=0CBEQjRxqFwoTCODAoOXUkoIDFQAAAAAdAAAAABAE

 

  • Why, dimana yang kita sajikan tentang problem yang mereka hadapi atau tantangan yang sesuai dengan kriteria value dari mereka
  • What, kemudian kita lanjutkan dengan data pendukung yang memperkuat why nya
  • How, lalu kita berikan solusi apa yang harus kita lakukan
  • What if, dan ditahap ini kita bisa diskusikan apa yang bisa kita lakukan dan apa yang akan kita dilakukan.

Contoh yang bisa dilakukan : 

Why : Seperti yang kami tahu bahwa untuk meningkatkan penjualan disaat seperti ini sangat dibutuhkan apalagi kita melihat situasi (berikan data riset) dan juga agar biayanya tidak terbuang percuma maka (berikan argument)

What : Oleh sebab itu kita (berikan data pendukung)

How : Cara yang bisa kita lakukan adalah (berikan solusi)

What If : Sampai sini mungkin ada yang mau ditanyakan?

Nah cara ini kita bisa bangun presentasi solusi yang menarik bukan saja slide presentasi yang menarik!!

Bagi Anda yang ingin mendapatkan artikel terbaru terkait NLP dari Coach Antonius Arif dapat bergabung dalam WA Group https://chat.whatsapp.com/JZ1Ks4QJubl6842uKDRMly