MENGUASAI SENI PERSUASIF DENGAN NLP

Apakah Anda pernah merasa takjub dengan sales yang mampu meyakinkan Anda untuk membeli sesuatu tanpa ragu? Mengapa kita cenderung memilih satu merek daripada yang lain, meskipun produk serupa?

Bagaimana seorang penjual bisa dengan mudah “Membaca Pikiran” kita dan menggunakan bahasa yang membuat kita merasa seperti produk atau layanan yang ditawarkan adalah keputusan yang paling bijak?

Jawaban atas pertanyaan-pertanyaan ini dapat ditemukan dalam dunia Neuro-Linguistic Programming (NLP) yang menggabungkan ilmu pikiran, bahasa, dan perilaku untuk memahami dan mempercepat proses persuasif dalam pembelian.

Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi bagaimana NLP dapat menjadi alat yang kuat dalam dunia penjualan dan memberikan contoh konkret tentang bagaimana prinsip-prinsip NLP dapat diterapkan untuk memengaruhi keputusan pembelian.

Persuasif

1. Menggunakan Bahasa yang Tepat

Salah satu prinsip NLP adalah kesesuaian bahasa. Dalam konteks penjualan, ini berarti menggunakan bahasa yang sesuai dengan audiens Anda. Misalnya, jika Anda tahu calon pembeli Anda lebih mementingkan manfaat praktis daripada fitur teknis, Anda dapat menggunakan bahasa yang lebih fokus pada manfaat. Menggunakan Teknik Persuasif.

2. Neuro-Linguistic (NLP)

NLP mengajarkan berbagai teknik untuk mempengaruhi pikiran dan emosi seseorang. Salah satu contohnya adalah “anchoring,” di mana Anda mengaitkan perasaan positif dengan produk atau layanan Anda. Misalnya, dengan membuat pengalaman positif saat pelanggan mencoba produk Anda, Anda dapat menciptakan “anchor” yang membuat mereka lebih cenderung membeli.

3. Menggunakan Metode Persuasi Visual

NLP juga mencakup metode persuasi visual, seperti membuat gambaran mental yang kuat tentang manfaat produk atau layanan Anda. Ini dapat membantu calon pembeli memvisualisasikan bagaimana hidup mereka akan menjadi lebih baik setelah membeli produk Anda.

4. Memahami Kepribadian Calon Pembeli

NLP juga membantu dalam memahami kepribadian calon pembeli dan cara mereka memproses informasi. Misalnya, seseorang yang lebih cenderung berpikir secara visual mungkin akan lebih dipengaruhi oleh gambaran mental dan ilustrasi, sementara seseorang yang berpikir secara verbal mungkin lebih merespons kata-kata dan cerita.

Contoh penggunaan NLP dalam penjualan dapat termasuk seorang penjual mobil yang menggunakan bahasa yang sesuai dengan preferensi pembeli, seperti menggambarkan bagaimana mobil tersebut akan membuat mereka terlihat stylish di mata teman-teman mereka. Atau, seorang penjual asuransi yang menggunakan teknik NLP untuk menciptakan perasaan keamanan dan kenyamanan saat berbicara tentang perlindungan asuransi.

Dengan memahami prinsip-prinsip NLP dan menerapkannya dengan bijak dalam proses penjualan, para profesional pemasaran dan penjualan dapat mempercepat proses persuasi dan meningkatkan peluang mereka untuk sukses. Namun, penting untuk diingat bahwa penggunaan NLP harus etis dan tidak merugikan pelanggan.

Salam performance

TIDAK PUNYA SKILL KOMUNIKASI?LEAERS YAKIN BERHASIL?

Ibarat nahkoda kapal sebagai pemimpin harus memiliki visi dan misi yang jelas untuk membawa perusahaan dalam sebuah kesuksesan. Yang artinya dalam mencapai visi misi pemimpin harus mampu skill komunikasi dan persuasif yang baik.

Coba bayangkan apa jadinya jika pemimpin tidak memiliki skill komunikasi yang baik? Repot bukan?

Dalam dunia bisnis kepemimpinan yang efektif tidak hanya melibatkan kemampuan mengatur dan mengarahkan, tetapi juga kemampuan untuk memengaruhi dan memotivasi orang lain. Salah satu pendekatan yang dapat membantu memperkuat keterampilan persuasif adalah Neuro Linguistic Programming (NLP).

Menurut Dr. Richard Bandler sebagai bapak NLP, menjelaskan bahwa (NLP) adalah “pemahaman tentang bagaimana manusia berbicara kepada diri mereka sendiri dan kepada orang lain.”

Mengapa Keterampilan Persuasif Penting dalam Kepemimpinan:

1. Membangun Hubungan:

Keterampilan persuasif membantu pemimpin membangun hubungan yang kuat dengan tim, rekan kerja, dan mitra bisnis. Dengan kemampuan untuk berkomunikasi dengan cara yang meyakinkan, pemimpin dapat memperoleh dukungan dan kepercayaan dari orang lain.

2. Mengatasi Perbedaan Pendapat:

Pemimpin sering dihadapkan pada situasi di mana perbedaan pendapat muncul. Kemampuan persuasif memungkinkan pemimpin untuk menyampaikan pandangan mereka dengan cara yang dapat meyakinkan orang lain untuk merangkul ide atau solusi yang diajukan.

3. Menginspirasi dan Memotivasi:

Keterampilan persuasif memungkinkan pemimpin untuk menginspirasi dan memotivasi tim mereka. Dengan menggunakan argumen yang kuat dan meyakinkan, pemimpin dapat merangsang semangat dan komitmen untuk mencapai tujuan bersama.

4. Menghadapi Tantangan Eksternal:

Pemimpin sering harus berinteraksi dengan pihak luar seperti pelanggan, investor, atau mitra bisnis. Keterampilan persuasif membantu pemimpin menghadapi situasi ini dengan percaya diri dan efektif.

5. NLP dalam Kepemimpinan:

NLP adalah suatu pendekatan psikologis yang menggabungkan pola pikir, bahasa, dan perilaku untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam konteks kepemimpinan, NLP dapat memberikan alat dan teknik untuk meningkatkan keterampilan persuasif pemimpin. Beberapa konsep NLP yang relevan antara lain:

• Modeling (Pemodelan):

Pemodelan melibatkan memahami dan meniru pola perilaku orang-orang yang telah berhasil dalam keterampilan tertentu. Dalam hal ini, pemimpin dapat menggunakan pemodelan untuk memahami bagaimana individu yang persuasif berkomunikasi dan beradaptasi dengan gaya mereka.

• Rapport (Hubungan Baik):

Konsep rapport dalam NLP adalah tentang membangun hubungan yang harmonis dan saling menghormati dengan orang lain. Pemimpin dapat menggunakan prinsip ini untuk membangun koneksi yang lebih dalam dengan anggota tim dan berkomunikasi dengan lebih efektif.

• Anchoring (Ancangan):

Ancangan adalah teknik di mana perasaan atau emosi tertentu dikaitkan dengan stimulus tertentu. Dalam kepemimpinan, pemimpin dapat menggunakan teknik ini untuk membangkitkan motivasi dan semangat dalam diri anggota tim dengan menggunakan stimulus tertentu, seperti kata-kata inspiratif atau gerakan tangan yang konsisten.

Kesimpulan keterampilan persuasif yang kuat adalah aspek penting dari kepemimpinan yang efektif karena dapat membantu pemimpin mengasah keterampilan ini melalui pemodelan, pendekatan yang membangun hubungan baik, dan teknik lainnya.

Salam performance

Menerapkan Komunikasi Persuasif dengan Metode NLP

Apa yang dimaksud dengan Neuro-Linguistic Programming (NLP)? Mengapa hal ini penting dalam konteks komunikasi persuasif?

Bagaimana cara menerapkan komunikasi persuasif dengan menggunakan prinsip-prinsip NLP untuk mencapai tujuan secara efektif?

Komunikasi persuasif adalah keterampilan yang penting dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam dunia bisnis, pendidikan, dan hubungan sosial. Salah satu metode yang telah terbukti efektif dalam meningkatkan kemampuan komunikasi persuasif adalah Neuro-Linguistic Programming (NLP).

Neuro-Linguistic Programming (NLP) adalah suatu pendekatan psikologi yang berfokus pada bagaimana pikiran (neuro), bahasa (linguistik), dan pola perilaku (programming) saling berinteraksi. Tujuan dari NLP adalah untuk memahami dan mengoptimalkan cara kita berpikir dan berkomunikasi agar dapat mencapai hasil yang diinginkan.

  • Membangun Empati dan Rapport

Langkah pertama dalam komunikasi persuasif dengan NLP adalah menciptakan empati dan rapport dengan lawan bicara. Gunakan bahasa tubuh yang positif, tunjukkan ketertarikan pada apa yang mereka katakan, dan cocokkan gerakan tubuh dan bahasa tubuh mereka untuk membangun koneksi yang lebih mendalam.

  • Identifikasi Kebutuhan dan Nilai Lawan Bicara

Pahami kebutuhan, nilai, dan keinginan dari lawan bicara Anda. Dengan mengetahui apa yang mereka inginkan dan menghargai nilai-nilai mereka, Anda dapat menyusun argumen persuasif yang relevan dan lebih mampu meraih simpati mereka.

  • Gunakan Bahasa dan Framing yang Efektif

Dalam komunikasi persuasif dengan NLP, penting untuk menggunakan bahasa yang positif, konkret, dan mudah dipahami. Hindari bahasa yang ambigu atau bisa menimbulkan salah tafsir. Framing atau penyusunan pesan juga perlu diperhatikan, sehingga pesan yang disampaikan dapat lebih persuasif dan mempengaruhi pola pikir lawan bicara.

  • Penggunaan Teknik “Anchoring”

Anchoring adalah teknik dalam NLP yang menghubungkan suatu emosi atau perasaan dengan stimulus tertentu. Dalam konteks komunikasi persuasif, Anda dapat menciptakan “anchor” positif dengan menciptakan hubungan antara ide, produk, atau layanan Anda dengan emosi positif yang ingin dihubungkan oleh lawan bicara.

  • Menggunakan Strategi “Milton Model” dan “Meta Model”

Dalam NLP, terdapat dua strategi bahasa yang sering digunakan untuk komunikasi persuasif, yaitu “Milton Model” dan “Meta Model”. Milton Model adalah pendekatan yang menggunakan bahasa yang ambigu dan sugestif untuk menginspirasi pemikiran kreatif dan perubahan pola pikir. Sementara Meta Model berfokus pada mengajukan pertanyaan yang tepat untuk mengklarifikasi atau memperluas informasi yang disampaikan, sehingga dapat membuka potensi pemikiran lebih dalam.

  • Menerapkan Neuro-Linguistic Programming

Menerapkan Neuro-Linguistic Programming dalam komunikasi persuasif adalah suatu keterampilan yang berharga untuk mencapai tujuan dengan lebih efektif. Dengan memahami dan menggunakan teknik NLP seperti membangun empati, identifikasi kebutuhan, penggunaan bahasa yang tepat, serta penerapan Milton Model dan Meta Model, Anda dapat meningkatkan daya persuasi Anda dalam berkomunikasi dengan orang lain.

Ingatlah selalu untuk menggunakan keterampilan ini secara etis dan dengan niat yang baik demi kebaikan bersama.

Salam performance,

Komunikasi Persuasif : 5 Langkah Komunikasi Persuasif

Komunikasi yang Persuasif

By Coach Antonius Arif

Pada suatu malam ada seseorang yang berdiskusi dengan saya berkaitan dengan presentasi atau ide yang dia sampaikan sering sekali ditolak oleh manajemen sehingga dia merasa lebih baik dia tidak memberikan ide kalau tidak diminta.  Saya coba tanya sama dirinya, bagaimana cara dia mempresentasikanya? Dan sesuai dugaan saya, isi konten presentasinya adalah ide yang dia punya dan dia sharingkan dan pada saat menjelaskan itu sepertinya sudah terlihat bahwa ini akan makan biaya cost yang sangat tinggi dan sebelum selesai menjelaskan dampak jika dilakukan ide tersebut sudah keburu ditolak.

Dan saya tahu bahwa ini sering sekali terjadi Ketika kita sudah di level manager atau bahkan dilevel yang lebih tinggi. Sayapun dulu sering mengalami peristiwa-peristiwa seperti itu apalagi jika belum belajar komunikasi dengan metode NLP. Kenapa? Karena saya tidak memahami apa values yang penting buat management dalam memutuskan sesuatu dan NLP menjelaskan apa itu values dan itu ada dipenjelasan saya sebelumnya berkaitan dengan filter.

Bahkan Ketika saya sebagai pemimpin, tim saya juga sering mengalami penolakan dari saya sampai saya jelaskan apa value value yang paling penting buat saya dalam mengambil keputusan. Dan ini akan saya ulas lebih dalam mengenai values dan pokok percakapan yang saya mau bahas adalah bagaimana cara berkomunikasi yang efektif.

komunikasi yang persuasif

Dalam NLP ada 5 langkah untuk komunikasi yang persuasif :

  1. Menjalin hubungan, bagaimana Teknik Teknik yang harus dilakukan untuk menjalin hubungan baik dengan orang lain
  2. Mengali informasi atau mengali motivasi, menemukan informasi atau yang melatarbelakangi sebuah Tindakan.
  3. Menyajikan ide, bagaimana cara menyajikan atau mempresentasikan sebuah ide yang bisa diterima oleh orang yang mendengarkan
  4. Mengatasi perbedaan, cara mengatasi sebuah perbedaan sehingga mereka bisa menyetujui apa yang informasi yang kita sajikan.
  5. Menutup percakapan & Call to action, bagaimana cara menutup percakapan dan membuat orangnya untuk segera bertindak.

Kita akan setiap tahap satu persatu agar lebih jelas dengan berbagai contoh yang kami berikan diartikel selanjutnya ya! baca artikel selanjutnya

Bagi Anda yang ingin mendapatkan artikel terbaru terkait NLP dari Coach Antonius Arif dapat bergabung dalam WA Group https://chat.whatsapp.com/JZ1Ks4QJubl6842uKDRMly