Mindset Komunikasi ala NLP
Apa sih NLP ? NLP adalah kependekan dari Neuro Linguistic Programming. Banyak orang yang menyebut NLP sebagai the science of cchievement ada juga yang menyatakan the handbook of human mind dan penciptanya sendiri Dr Richard Bandler menyebutkan sebuah studi yang mempelajari pengalaman seseorang yang bersifat subyektif. Atau bisa saya katakan ada seseorang menghadapi situasi tertentu, dia bisa berpikir berbeda, menghadapi berbeda dan bahkan berbicara atau menanggapi berbeda.
Ada orang yang Ketika menghadapi permasalahan malah nangis, ada juga yang menghadapi permasalahan malah santai atau malah cenderung cuek, ada orang yang malah masuk rumah sakit karena terlalu stress. Setiap orang mempunyai strategi atau cara yang berbeda beda Ketika menghadapi sesuatu. Nah bisa bayangkan ga, NLP itu juga mempelajari tentang hal itu dan kita bisa memodeling seseorang yang expert dibidang tertentu dan kita tiru mereka dan kitapun bisa seperti mereka.
O ya? Iya! Itu yang menarik dari NLP.
Konteks kali ini saya akan bicara apa sih yang ada dipikiran seseorang Ketika dalam berkomunikasi? Ini prinsip dasar yang kita sebut presuposisi NLP sehingga Ketika menghadapi situasi tertentu, dia bisa bertindak mengikuti prinsip prinsip dan asas yang digunakan oleh NLP.
Saya akan kupas satu persatu mindset yang bisa digunakan dalam komunikasi dan cara mengaplikasikannya.
– Menghargai model dunia orang lain, apa maksudnya ini?
Ketika seorang NLP’ers menghadapi permasalahan, mereka mencari tahu dulu apa yang mendasari seseorang bisa berpikir atau bertindak tertentu. Karena seorang NLP sangat percaya bahwa setiap manusia mempunyai model dunia (baca: pengalaman dan situasi yang berbeda dengan setiap orang bahkan seorang kembar sekalipun bisa berbeda). Jadi sebelum menjudge atau melabel seseorang kita perlu tahu dan memahami dulu dengan mencari informasi ke dirinya.
– Makna suatu komunikasi didapat dari respon yang didapatkan,
Maksudnya adalah Ketika kita mau berbicara sesuatu, kita bukan sekedar nyeplos atau berkata kata saja tetapi harus lihat apa dampaknya Ketika kita sampaikan itu. Jadi karena kata tengahnya adalah linguistic maka kita perlu pelan pelan dan memahami arti setiap kata yang mau kita sampaikan dan dampaknya apa.
Saya beri contoh : jika saya berbicara kepada seseorang bahwa kamu kalau presentasi tuh jelek atau kalimat kedua presentasi yang kamu sampaikan benar benar berguna banget dan kalau boleh beri saran sedikit biar yang kamu sampaikan itu benar benar diterima orang lain maka kamu bisa lakukan a,b, c. nah dari dua kalimat tadi, kira kira mana yang akan lebih bisa diterima?
Bisa bayangin ga jika bicara ini ke pasangan, salah bicara bisa tidur di sofa hihihi
– Peta bukan area yang sebenarnya, ini juga menarik.
Anggaplah setiap orang mempunyai peta GPS terhadap sesuatu misal : ada yang menganggap asuransi itu penting tapi ada yang menganggap asuransi itu merugikan. Ini dampaknya untuk setiap orang berbeda.
Jika kita berbicara dan berjualan kepada orang yang punya persepsi kurang tepat dan kita malah ngotot maka hasilnya bisa jadi kontra produktif. Makanya kita harus memahami dulu peta mereka. Gimana memahami peta mereka? Ya bertanya apa yang mendasari pemikiran seperti itu. Dengan begitu akan lebih mudah memahami isi pikiran masing masing.
– Setiap perilaku mempunyai maksud baik, ketika seseorang menghadapi masalah dan bertindak tertentu. Kita harus melihat pasti tindakannya maksudnya baik walau perilakunya tidak tepat. Saya beri contoh : boss marah marah kepada karyawan yang kerjanya tidak efektif. Mungkin karyawannya kesel, marah melulu bossnya.
Padahal kalau karyawannya mau cari tahu, boss itu marah marah karena lagi memikirkan gimana caranya membayar gaji karyawan dan Ketika dia melihat ada hal yang tidak beres maka dia berasumsi ini pasti juga salah satu hal yang menyebabkan bisnis tidak ramai atau bisnis menjadi problem.
– Tidak ada klien yang resisten, yang ada adalah komunikasi yang tidak fleksibel. Saya beri contoh: mungkin anda mencoba mendekatkan diri dengan seseorang dan anda bingung mau menciptakan percakapan apa, anda bingung bagaimana memulai percakapan. Jadi tidak ada orang yang sebenarnya menolak anda, itu terjadi cara kita berbicara dan cara menyampaikan atau berkomunikasi menjadi penting.
Saya sering sekali mencoba cara A, trus ubah cara B jika kurang berhasil dan terus mencari cara sampai saya berhasil berkomunikasi dengan orang itu.
Jadi jangan kita mencap atau melabel orang itu ga mau berkomunikasi dengan kita tetapi kitanya saja yang kurang fleksibel.
Nah ini beberapa yang saya sharingkan yang bisa menjadi dasar dalam berkomunikasi. Paling tidak ini menjadi salah satu guidance yang membantu kita apalagi dengan Teknik NLP