5 Teknik untuk Menjalin Hubungan : Menarik Perhatian

5 Teknik untuk Menjalin Hubungan

By Coach Antonius Arif

 

Ketika menjalin hubungan baik dengan orang lain, apa tips yang bisa kita lakukan agar terjalin hubungan yang sangat akrab? Paling tidak ada 5 hal yang harus kita lakukan….

  1. Menarik Perhatian

kita membuat orangnya terfokus dengan kita dan ngobrol dengan kita dengan cara membuat mereka perhatian dengan kita. Bagaimana cara agar mereka tertarik dengan kita? Salah satu Teknik yang sederhana dengan menggunakan teknik bertanya. Kita bisa bertanya tentang apapun yang menarik perhatian. Saya akan berikan beberapa contoh untuk Teknik pertanyaannya.

Teknik bertanya jenis apa yang bisa menimbulkan percakapan atau topik apa yang menarik ditanyakan saat awal percakapan agat dapat menjalin hubungan denganb baik?

  • Family,

Kita bisa bertanya tentang keluarga, lokasi mereka tinggal, tentang anak mereka ataupun tentang dulu sekolah dimana. Hati hati!, jangan pertanyaan anak sekolah dimana atau anak umur berapa ditanya diawal atau juga jangan bertanya tentang istri kerja dimana karena ini sensitive dimasa modern ini banyak orang yang belum menikah atau karena kesibukan jadi belum mempunyai anak.

Jadi pertanyaan yang bisa kita lakukan adalah bertanya, tinggal dimana? Dengan siapa tinggal disana? Jika dia bilang keluarga besar maka kita bisa gali lebih dalam dengan bertanya. Apakah dengan orang tua? Dari sini kita baru tahu apakah sudah menikah atau sudah punya anak. Jadi ditanya dengan cara ini lebih sopan santun.

  • Organisasi,

Kita bisa tanya kerja dimana dan sudah berapa lama kerja disana, berapa lama di divisi itu dan lain sebagainya.

  • Recreation,

Kita bisa bertanya kemana mereka kalau selama ini liburan kemana atau kebetulan abis tanggal merah kita bisa tanya, kemaren liburan kemana

  • Dream, kita bisa bertanya tentang Impian dia apa.

Dan ini adalah beberapa yang bisa kita gunakan. Saya akan berikan lagi tips lainnya yang kita sebut 5P

  • Profit, kita bisa bertanya tentang peluang bisnis dimasa sekarang apakah masih untung dan juga kita bisa tanya tentang jualan di tiktok apakah menguntungkan dan lain sebagainya.
  • Prediction, kita bertanya tentang apa pandangan dia tentang masa depan atau menjelang pemilu atau bahkan bisa tanya kira kira tentang IKN dan sebagainya.
  • Point of you, bertanya mengenai pendapat dia mengenai diri kita, profesi kita dan mungkin kita bisa minta nasehat darinya.
  • Passion, kita bisa tanya hobi mereka
  • Personal lalu kita bisa tanya tentang kehidupan pribadi mereka.

2. Membangun kesamaan,

Disini kita belajar untuk bertanya kepadanya saat terjadi percakapan diatas apakah adakah mereka sama dengan kita? Jika sama, kita bisa mengatakan kepadanya bahwa wah kebetulan kita sama. Dari situ akan kebangun chemistry yang baik. Kita bisa mencari kesamaan suku, agama, sekolah, teman bahkan hobi.

Menjalin Hubungan

3. Membangun keselarasan,

Ketika terjadi percakapan tidak jarang terjadi debat. Maka Ketika kita bicara jangan sampai terjadi perdebatan. Jika sampai terjadi perbedaan pendapat, maka kita lebih baik melakukan agreement frame dimana kita menyetujui pendapat mereka. Ingat! Menang debat tidak membuat anda menang atau anda mencapai tujuan.

4. Tunjukkan minat,

Setiap percakapan anda harus benar benar mendengar orang yang berbicara, jangan pegang apapun serta eye contact memperhatikan orangnya dan yang paling penting keluarkan beberapa kata sebagai tanda persetujuan seperti, “ya, benar, setuju, masuk akal, masa, o gitu dan lain sebagainya

5. Menciptakan dukungan,

Nah orang suka banget dipuji. Ditahap ini kita bisa menggunakan pujian. Dalam salah satu Teknik NLP kita bisa menggunakan Teknik QAS.

 

Teknik apa itu?

Question : kita mengajukan pertanyaan kepada orang yang kita ajak bicara

Answer : kita mendengarkan jawaban mereka

Support : lakukan pujian kepada mereka.

 

Saya berikan contoh :

Question : Sudah berapa lama kerja diperusahaan ini?

Answer  (orang yang diajak bicara menjawab) : Sudah 10 tahun

Support : Wah anda benar benar loyal ya, Perusahaan anda pasti bangga ya punya karyawan seperti anda.

 

Dengan konsep komunikasi seperti itu, menjalin hubungan menjadi menyenangkan dan langkah pertama telah selesai dan kita sekarang masuk ke tahap berikutnya.

Bagi Anda yang ingin mendapatkan artikel terbaru terkait NLP dari Coach Antonius Arif dapat bergabung dalam WA Group https://chat.whatsapp.com/JZ1Ks4QJubl6842uKDRMly

Bingkai Pikiran By Coach Antonius Arif

Pikiran Manusia

Bingkai Pikiran

By Coach Antonius Arif

 

Ketika kita berkomunikasi dengan orang lain ada istilah dalam NLP yang disebut Frame atau kita sebut bingkai pikiran. Dimana ini menjadi seperti mindset didalam pikiran kita, ketika kita berhadapan dengan orang lain memakai filter tertentu yang sudah kita atur dalam pikiran kita.

▪️ Saya beri contoh : Ketika saya melihat ada seorang dosen yang mukanya jutek banget saat masuk kuliah maka dari awal saya sudah mempunyai pikiran atau frame bahwa dosen ini jutek banget. Atau jika ada dosen masuk dan senyum senyum saat masuk maka kita sudah berasumsi bahwa dia dosen yang baik hati.

Begitu juga kalau dilihat dari sudut dosen tersebut, ketika dia mau dikenal sebagai dosen killer dan agar tidak dipermainkan muridnya maka dari awal masuk kelas dia sudah memasang frame bahwa dirinya adalah orang yang tidak bisa dibuat main main maka secara otomatis cara bicaranya dibuat setegas mungkin.

Nah itulah yang disebut bingkai pikiran.

Bayangkan kalau kita bertemu orang baru, kita mau menggunakan frame apa ? jika mau memakai dari awal adalah orang bersahabat maka saat menyapa orang lain maka kita sudah muncul dengan muka bersahabat tentunya. Dan biasanya Ketika kita bermain dengan peran sebagai orang bersahabat dan orang didepan kita bisa terpancing mengikuti frame kita tersebut. Ini dengan syarat orangnya tidak memakai frame tertentu ya. Beda cerita kalau kita bertemu dengan aparat keamanan yang dari awal sudah jutek dan Ketika kita dengan gaya bersahabat maka dia bisa ngomel dari awal dianggap kita cengengesan.

Jadi masuk akal kan?

Nah kalau kita mau berkomunikasi dengan orang lain, kita harus tentukan dulu mau menggunakan frame apa saat bertemu? Dan saya pernah melakukan demonstrasi dikelas saat mengajarkan Teknik komunikasi dengan pendekatan NLP, saya meminta ada satu orang maju ke depan dan orang tersebut saya minta menjadi manager dan menggunakan frame dipikiran bahwa orang yang diajak bicara (bermain peran sebagai staf) adalah orang yang tidak bisa dipercaya dan suka bohong.

Jadi saat orang yang menjadi manager langsung seperti orang yang tidak percaya saat mendapat laporan dari yang bermain peran sebagai staf. Kenapa bisa begitu? Karena orang tersebut sudah menggunakan frame bahwa stafnya ini tukang bohong dan tidak bisa dipercaya.

Kemudian saya lakukan eksperimen kedua dimana dia menjadi manager yang bisa memberikan solusi dan stafnya tetap sama seperti biasa tapi kali ini, Ketika manajer tersebut mendapat laporan dari staf nya dengan isi percakapannya yang sama tapi ditanggapi dengan cara berbeda dan membantu mencarikan solusi, wowwww, apa yang terjadi? Ternyata frame yang berbeda berdampak kepada orang yang diajak bicara.

 

PYGMALION EFFECT

 

Inilah yang disebut the Power of Frame.

Bahkan ada penelitian yang dilakukan oleh Harvard University dalam bukunya Pygmalion in management yang ditulis oleh J Sterling Livingston menuliskan Apa yang diyakini para manajer tentang diri mereka sendiri secara tidak disadari mempengaruhi apa yang mereka yakini tentang bawahannya, apa yang mereka harapkan dari bawahannya, dan bagaimana mereka memperlakukan bawahannya.

Dengan kata lain, catatan kesuksesan dan kepercayaan diri para manajer yang superior terhadap kemampuan mereka sendiri memberikan kredibilitas terhadap harapan mereka yang tinggi. Dan inilah juga yang sebagai bagian dari frame.

Tapi apa sih Pygmalion? Ini adalah cerita rakyat yang kita tidak tahu kebenarannya tetapi dilakukan penelitian dengan dalam buku 10 Metamorphoses karya Ovid, Pygmalion adalah seorang pematung Siprus yang mengukir seorang wanita dari batu gading dan menamainya Galatea.

Ketika Pygmalion melihat Propoetides dari Siprus mempraktikkan prostitusi, dia mulai “Membenci kesalahan yang tidak dapat diukur yang telah diberikan oleh alam kepada wanita”. Dia bertekad untuk tetap membujang dan menyibukkan diri dengan seni pahat. Dia membuat patung seorang wanita yang menurutnya begitu sempurna hingga dia jatuh cinta padanya.

Pygmalion mencium dan membelai patung itu, membawakannya berbagai hadiah, dan membuatkan tempat tidur mewah untuknya. Sampai akhirnya, hari raya Aphrodite tiba dan Pygmalion memberikan persembahan di altar Aphrodite. Di sana, karena terlalu takut untuk mengakui keinginannya, dia diam-diam mengharapkan seorang pengantin wanita yang akan menjadi “Serupa dengan gadis pahatannya”.

Ketika dia kembali ke rumah, dia mencium patung tersebut, dan mendapati bibirnya terasa hangat. Dia menciumnya lagi, dan menemukan bahwa patung tersebut telah kehilangan kekerasannya. Aphrodite telah mengabulkan keinginan Pygmalion. Pygmalion menikah dengan patung yang berubah menjadi seorang wanita di bawah restu Aphrodite.

 

Bingkai Pikiran

 

Kisah inilah yang diteliti lebih lanjut dan dilakukan eksperimen dalam buku Pygmalion in management. Efek Pygmalion pertama kali diamati di ruang kelas. Psikolog sosial Robert Rosenthal dan kepala sekolah dasar Lenore Jacobson mengamati fenomena ini pada tahun 1968 di sebuah sekolah. Mereka melakukan eksperimen untuk menguji apakah prestasi siswa dapat dicapai dengan sendirinya, berdasarkan harapan guru.

Rosenthal dan Jacobsen memberikan tes IQ kepada anak-anak sekolah dasar. Dan dicarikan guru baru dan guru tersebut tidak mengetahui mana yang pintar dan tidak dan bahkan beberapa yang kurang pintar dimasukan dikelas tersebut dan menariknya gurunya tersebut dikasih tahu bahwa seluruh murid murid ini pintar semua dan guru ini dengan tidak sadar memperlakukan mereka seperti orang pintar semua.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa skor IQ semua yang ditest menjadi tinggi sesuai dengan apa yang diharapkan oleh guru guru tersebut. Karena dari awal guru guru tersebut sudah menganggap mereka ini adalah anak anak berbakat jadi secara tidak sengaja terjadilah persis seperti yang diharapkan.

Harapan para guru telah mengubah cara mereka memperlakukan anak-anak dan mempengaruhi kemampuan anak-anak. Dan guru tidak membedakan mana yang pintar dan tidak.

Dan inilah yang menjadi dasar dari frame yang kita bahas diatas. Menarikkah? Jadi Ketika kita berhadapan dengan orang tertentu maka kita harus mengeset ekspektasi dipikiran kita dahulu dan itu yang akan kita lihat. Inilah yang menarik tentang komunikasi dengan Teknik NLP.

Salam performance,

=======================
BOOK YOUR CALENDAR
Let’s join with our class

90 Days Performance Coaching Breakthrough Batch 3
By Coach Antonius Arif
Oktober 2023

Licensed Business Practitioner of NLP
By Coach Antonius Arif
November 2023

Strategic Business Coaching Certification
By Coach Adithia Amidjaya
Desember 2023 – April 2024

Info selengkapnya silahkan hubungi: https://PendaftaranTrainingAisyah.wasap.my