Belajar NLP leadership Indonesia : 5 Tips mengatasi Malas

 

Semangat pagi, kembali lagi saya Coach Antonius Arif Licensed Trainer of NLP ™ resmi dari Dr Richard Bandler (Father of NLP) membawakan belajar NLP Leadership Indonesia dengan topik 5 tips mengatasi malas. Malas dalam konteks in adalah malas untuk melakukan sesuatu. Sudah punya niat melakukannya tetapi sepertinya malas untuk melakukannya. Bahkan kadang muncul perasaan capek atau bahkan merasa percuma untuk melakukannya. Karena sudah berpikir hasilnya akan jelek.

Saya yakin yang mengalami masalah ini bukan sedikit orang tetapi banyak orang yang malas karena sudah berpikir bahwa belum – belum tidak akan berjalan dengan baik. Oleh sebab itu belajar NLP Leadership Indonesia akan memberikan 5 tips untuk mengatasinya. Siap?

5 tips mengatasi Malas

Semua orang mempunyai sumber untuk sukses. NLP membuat anda belajar satu hal menarik. Bahwa setiap manusia sudah punya sumber untuk sukses. Bila anda mau menjadi orang yang lebih rajin maka cari pengalaman masa lalu dimana anda pernah berhasil mengatasi malas. Apa yang anda lakukan persis sebelum anda menjadi rajin dan anda langsung melakukannya. Contoh : waktu dulu saya malas untuk menuliskan artikel, persis sebelum saya menuliskan artikel maka saya harus menyiapkan satu waktu untuk memegang handphone dan membuka google doc dan saya berpikir materi apa yang harus ditulis. Begitu saya tahu polanya, saya tinggal mengulangi polanya dan selalu berhasil membuat saya menjadi menulis.

Rubah to do list menjadi outcome list. Dulu sebelum saya belajar NLP dan mempunyai lembaga belajar NLP dengan nama NLP Leadership Indonesia banyak motivator produktivitas dan management mengatakan kalau mau bekerja efektif maka harus setiap pagi membuat to do list. Dan saya coba lakukan untuk membuat to do list. Saya menuliskan apa – apa saja yang harus saya kerjakan. Tetapi setiap saya menulis dan membaca untuk melakukan lah kok membuat saya malah makin malas untuk melakukan. Contoh : telpon customer A, membuat modul dan sebagainya eh yang muncul malah rasa sakit melakukannya. Kok sakit? Yes, sakit ketika menelpon customer A dan belum ditolaknya. Itu tidak nyaman buat saya. Begitu juga ketika saya memikirkan membuat modul eh yang kepikir kerepotan melakukan riset dan sebagainya. Wuihh jadi malah makin tidak saya kerjakan. Sampai suatu ketika saya belajar NLP dengan Tim Hallboom, beliau mengatakan coba buat outcome list. Jadi yang ditulis bukan telpon customer A tetapi telah menelpon customer A. Eh kok malah muncul happy ya. Kok mengganti to do list dan outcome list eh lebih mudah buat saya melakukan. Begitu juga ketika saya malas berolah raga. Yang saya pikirkan kalau tentang sakitnya kaki, jauh jalannya serta macam – macam maka saya tidak akan melakukan. Tapi berbeda kalau membayangkan saya sudah selesai melakukannya eh lebih menyenangkan dan saya lakukan. Hmm menarik ya kalau orang sudah belajar NLP dan sudah menjadi bagian lifestyle bukan sekedar tools saja.

Reframing pikiran anda. Banyak orang yang tidak menyadari bahwa pikiran bisa mempengaruhi mood serta tubuh kita. Dalam NLP kita bisa belajar bahwa pikiran yang suka melintas dipikiran anda akan membuat tubuh anda jadi malas untuk melakukan sesuatu. Seperti contoh : ahhh tar saja berolah raganya. Atau capek banget ini badan, besok saja kerjakannya. Masih ada waktu. Padahal kita tahu kalau anda tunda besokpun belum tentu anda kerjakan juga ya kan. Maka NLP menyarankan reframing pikiran ke arah supaya anda mau melakukannya sekarang dan tidak menunda. Misal: ahh tar saja berolah raga. Diganti hmm kayanya olah raga sekarang enak nih. Biar berolahraga sekalian bisa punya waktu berpikir untuk buat modul kan. Dan itu cara yang paling efektif untuk membuat pikiran kita berdaya.

Menghitung angka dari 5 hingga ke 1. Nah diatas kan sudah saya sharing bagaimana mengatasi malas dari sudut pikiran atau persepsi. Bagaimana kalau kita sekarang juga memanfaatkan tubuh kita untuk membuat rajin. Saya ingat sekali ketika saya memakai alarm dengan getaran ditangan saya. Saya menemukan ada 2 mode dalam diri saya. Satu, begitu ada getaran lalu saya segera bangun dan berdiri dan mode kedua, begitu ada getaran lalu saya matikan dan tidur lagi. Lucunya begitu saya tidur lagi saya pikir hanya tidur sebentar lagi eh kebablasan 30 menit. Hahaha. Dan sekarang saya lebih menggunakan mode satu yaitu mensegerakan diri kita untuk melakukan. Begitu juga diri saya dengan menghitung lima sampai satu dan setelah satu maka saya mensegerakan diri saya melakukan dan ternyata itu works banget! Selama kita memahami cara kerja pikiran dengan belajar NLP maka hidup kita akan lebih mudah dan menyenangkan. Bagi anda yang sudah belajar NLP dan masih belum menyatu dengan hidup dan sikap anda maka perlu belajar menselaraskan ke dalam diri anda tentunya.

Memikirkan pain dan gain. Ini salah satu tips dalam NLP yang bisa kita belajar membuat diri kita excellent. Cara kerja pikiran adalah manusia mengejar kenikmatan dan menghindari dari rasa sakit maka ketika kita malas melakukan sesuatu maka saya menyarankan pikirkan sesuatu yang membuat anda sakit karena konsekwensi anda malas. Dan juga memikirkan apa konsekwensi kenikmatan yang anda dapatkan jika anda melakukan. Kalau belum bergerak juga artinya anda belum cukup memikirkan dampak yang bakal terjadi bila tidak bergerak. Ok?

Selesai dulu tips saya dari belajar NLP Leadership Indonesia dan selamat mempraktekan.

Salam performance

“Your Achievement is Our Mission”

Oleh : Antonius Arif

Posted in NLP and tagged .

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *